Peristiwa Internasional

Qatar Serahkan Proposal Baru untuk Gencatan Senjata 60 Hari dan Pertukaran Tahanan di Gaza

Rabu, 02 Juli 2025 - 23:00 | 14.10k
Tenda sementara bagi pengungsi berdiri di antara puing bangunan di Kota Gaza, Palestina (8/6/2025). (FOTO: ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa).
Tenda sementara bagi pengungsi berdiri di antara puing bangunan di Kota Gaza, Palestina (8/6/2025). (FOTO: ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menurut laporan media Israel pada Selasa, Qatar telah mengajukan proposal baru kepada Israel yang mencakup gencatan senjata selama 60 hari di Gaza serta kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

Stasiun televisi publik Israel, KAN, mengutip dua sumber diplomatik anonim, melaporkan bahwa proposal tersebut mencakup:

Advertisement

  • Pembebasan 8 sandera Israel pada hari pertama gencatan senjata.

  • Pembebasan 2 sandera hidup tambahan pada hari ke-50.

  • Pemulangan jenazah 18 sandera Israel dalam tiga tahap, meski tanpa jadwal pasti.

Otoritas Qatar belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini.

Kesamaan dengan Rencana AS
Kerangka proposal ini disebut mirip dengan usulan sebelumnya dari Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Namun, menurut sumber KAN yang mengetahui jalannya negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas, perbedaan utama masih ada, terutama terkait:

  • Syarat mengakhiri perang.

  • Tingkat penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Respons Pemerintah AS dan Israel

Pada Selasa (1/7/2025), Presiden AS Donald Trump menyatakan optimisme terkait tercapainya kesepakatan Gaza dalam beberapa hari ke depan. “Kami berharap (gencatan senjata) akan segera terjadi, kemungkinan pekan depan,” ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan bertemu Biden di Washington pekan depan.

Netanyahu menghadapi kritik dari oposisi dan keluarga sandera yang menuduhnya memperpanjang perang demi kepentingan politik, termasuk mempertahankan dukungan faksi garis keras dalam koalisinya.

Syarat Hamas vs Penolakan Israel
Hamas menyatakan kesediaan melepaskan semua sandera Israel dengan syarat:

  • Gencatan senjata permanen.

  • Penarikan penuh Israel dari Gaza.

  • Pembebasan tahanan Palestina.

Namun, Netanyahu menolak syarat-syarat ini dan menuntut pelucutan senjata Hamas sebagai prasyarat.

Kondisi Tahanan

  • Israel memperkirakan 50 sandera masih ditahan di Gaza, dengan sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup.

  • Lebih dari 10.400 warga Palestina dipenjara di Israel, di mana mereka menghadapi dugaan penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, kondisi yang telah memicu kematian, menurut laporan kelompok HAM. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES