Peristiwa Nasional Aksi Damai 212

Hadiri Aksi 212, Presiden Jokowi Layak Disebut 'Khalifah'

Jumat, 02 Desember 2016 - 14:04 | 94.52k
Presiden Joko Widodo. (Foto: setkab)
Presiden Joko Widodo. (Foto: setkab)
FOKUS

Aksi Damai 212

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri aksi 212 yang berlangsung damai di Monas. Kehadiran Jokowi membawa aura positif bagi Indonesia. Ia layak disebut Khalifah yang diteladani umat.

Jika dalam Islam, sikap Jokowi bisa dinilai telah meneladani apa yang ada dalam sosok khalifah Umar Bin Khattab, yang adil, mengayomi semua umat serta gaya kepemimpinannya sangat sederhana.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jami'iyah Ulama Limaslahatil Ummah Indonesia, Najib Attamimi, Jumat (2/12/2016).

Saat aksi berlangsung di Monas, Presiden Jokowi hadir dan berjalan kaki ke lokasi dengan didampingi Wapres JK, ke luar Istana Negara.

Presiden dan Wapres berjalan menuju lokasi untuk shalat Jumat bersama dengan massa aksi damai 2 Desember di Monas. Saat itu, Presiden Jokowi dan JK kompak memakai kemeja putih lengan panjang lengkap dengan pecinya.

Hujan deras mengguyur Monas dan sekelilingnya tak menjadi kendala bagi Presiden Jokowi dan JK untuk menemui dan berjamaah shalat Jumat serta menyampaikan pidatonya di depan ribuan massa aksi. Selain Jokowi dan JK ikut dalam rombongan Menko Polhukam Wiranto dan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan.

Menurut Najib, banyak contoh kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab diaplikasikan oleh Jokowi. Misalnya, sosok pemimpin yang tegas, jujur dan adil.

"Misalnya, untuk menertibkan para pejabat bawahannya, Khalifah Umar menulis "Risalatul Qada" atau "Dustur Umar" yang berisi nasehat dan aturan praktis untuk menerapkan keadilan dan kejujuran dalam pemerintahan. Ini terjadi pada Kepemimpinan Jokowi," katanya.

Selain itu, Khalifah Umar sering berkeliling tanpa diketahui orang untuk menemui rakyatnya, supaya mengetahui kondisi rakyat yang sebenarnya.

"Dalam aksi 212, Presiden Jokowi menemui rakyatnya secara langsung dan menyampaikan pidatonya yang sangat bijak dan mendinginkan. berterima kasih atas doanya yang dilakukan massa aksi. Presiden Jokowi layak disebut Khalifah," katanya.

Selain itu, Najib juga mengapresiasi Habib Rizieq Shihab yang juga memberikan kedamaian dan kesejukan dalam aksi tersebut.

"Dia (Habib Rizieq) juga 'pahlawan' yang konsisten melawan pelaku penista semua agama. Karena siapapun orangnya, tidak boleh melakukan penistaan terhadap agama apapun yang ada di Indonesia," kata Najib.

Selanjutnya, dalam aksi itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan sangat membertikan penghargaan yang sebar-besarnya karena telah memberikan kedamaian untuk Indonesia.

"Apa yang dilakukan Presiden Jokowi, menjadi contoh rakyat. Makanya, Presiden Jokowi layak menyandang Khalifah bagi rakyat Indonesia," tegasnya.

Sepanjang sejarah Indonesia kata Najib, baru saat ini, Presiden ikut aksi bersama rakyatnya yang merasa didusta. "Semoga dari kebijaksaan Presiden Jokowi hadir ikut aksi damai itu, akan membawa kemajuan terbaik untuk Indonesia," katanya.

Usai shalat Jumat, Presiden Jokowi mengapresiasi aksi yang berjalan damai. "Pertama-tama terimakasih atas doa dan dzikir yang telah dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan negara kita. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar," kata Jokowi setelah memberikan penghormatan kepada ulama, habib, dan para jemaah yang shalat dan dzikir bersama di lapangan Monas, Jakarta Pusat.

Presiden kemudian memuji para peserta aksi yang tertib. Sehingga semua rangkaian acara berjalan dengan tertib.

"Saya ingin memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada jamaah yang hadir tertib dalam ketertiban sehingga semuanya terlaksana dengan baik. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar," seru Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengimbau agar peserta aksi kembali ke rumah masing-masing dengan tenang.

"Sekali lagi terimakasih dan selamat kembali ke tempat asal masing-masing, ke tempat tinggal masing-masing," kata Jokowi yang langsung meninggalkan lokasi.

Sementaara itu, Habib Rizieq Shihab, yang menjadi Khatib shalat Jumat di silang Monas menyampaikan tentang penegakan hukum di Indonesia. Rizieq bicara tentang keadilan.

"Bahwa penegakan hukum adalah sebuah keniscayaan," kata Rizieq dalam khotbah Jumat yang disampaikan.

Habib Rizieq pun menyampaikan tentang hukum Allah yang harus dijunjung. "Saya ingin mengingatkan kita semua tancapkan dalam sanubari kita semua kita junjung Allah di atas segalanya. Tidak ada yang lebih adil dari hukum Allah," kata Rizieq. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES