Peristiwa Nasional

Sundang Majapahit, Bela Diri Asli Nusantara yang Punah di Bumi Pertiwi

Kamis, 15 Desember 2016 - 01:28 | 418.88k
ILUSTRASI, Pencak silat (Foto: pinterest)
ILUSTRASI, Pencak silat (Foto: pinterest)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, FILIPINA – Indonesia yang kaya akan suku bangsa, memiliki kekayaan dalam seni bela diri. Pencak silat, merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah terkenal. 

Ternyata selain pencak silat, ada bela diri lain dari Nusantara yang usianya lebih tua, namanya Sundang Majapahit. Sayangnya bela diri itu sudah jarang dipelajari lagi di Nusantara. Bahkan menghilang tanpa jejak.

Advertisement

Seni bela diri ini justru dikembangkan hingga sekarang & menjadi salah satu seni bela diri khas Filipina. Di sana namanya bela diri Kali Majapahit.

Setelah kerajaan Majapahit hancur, seni bela diri ini menghilang dan tidak bisa ditemukan lagi. Beberapa kerajaan yang dahulu diajarkan juga sudah banyak yang menghilang, kecuali kerajaan Sulu yang ada di Filipina. Karena itu bela diri ini masih ada di Filipina.

Bela diri ini dulu dipelajari oleh para prajurit dari pasukan elit kerajaan Majapahit dan hanya pasukan terbaik yang mempelajarinya. Kerajaan Majapahit mengajarkan teknik berperang yang unggul hingga prajuritnya susah sekali untuk dikalahkan. 

Namun, kini Sundang Majapahit sudah terlupakan.

Orang yang pertama kali memperkenalkannya adalah Mahesa Anabrang, pentolan Kerajaan Majapahit.

Ia menggabungkan seni bela diri Kerajaan Singosari & Kerajaan Dharmasraya yang terletak di Sumatera Barat. Penggabungan 2 seni bela diri yang unik ini akhirnya membentuk Sudang Majapahit.

Dengan seni bela diri ini, seorang prajurit perang bisa menggunakan teknik patahan yang dikombinasikan dengan beberapa senjata seperti perang & keris. Dua senjata ini akan berada di tangan kiri & kanan prajurit hingga saja yang diserang akan tewas di tempat.

Sundang Majapahit memiliki teknik pertarungan yang terbagi menjadi beberapa unsur: 

  1. Unsur pertahanan yang disebut dengan Sundang Gunung. 
  2. Sundang Kali & Sundang Laut untuk penyerangan & penaklukan.
  3. Sundang Angin untuk bentuk penyusupan.
  4. Sundang Matahari untuk perlindungan raja & keluarganya.

Mahesa kemudian menurunkan ilmu ini pada anaknya yang bernama Adityawarman.

Dari Adityawarman inilah ilmu ini diturunkan ke pasukan-pasukan Kerajaan Majapahit & juga kerajaan bawahan seperti Dhamasraya yang ada di Sumatera, Bugis Gowa & Sulu yang ada di Filipina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES