Peristiwa Nasional Asian Games 2018

Bung Karno Minta Dibuatkan Patung Selamat Datang di Bundaran HI

Minggu, 19 Agustus 2018 - 21:52 | 36.07k
ILUSTRASI: Supporter Timnas Indonesia. (FOTO: IndoSport)
ILUSTRASI: Supporter Timnas Indonesia. (FOTO: IndoSport)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim Lipsus Asian Games Times Indonesia kembali menurunkan seri tulisan sejarah Asian Games. Kali ini tentang ide Presiden Soekarno untuk membuat Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Saat itu, otak dan pikiran Presiden Ir H Sukarno terus berputar sejak menyatakan diri sanggup menggelar Asian Games 1962 di Jakarta. Tekadnya, Asian Games harus sukses.

Advertisement

Karena itu, presiden yang ngetop dengan sebutan Bung Karno ini, bukan hanya nenyiapkan komplek olahraga Senayan. Dia juga harus menyiapkan beberapa infrastruktur pendukung lainnya.

Bung Karno menyadari bahwa persiapan yang dilakukan bukan hanya membuat sarana untuk kompetisi. Pintu pintu gerbang masuknya tamu luar negeri juga harus dipikirkan.

Termasuk penginapan delegasi kontingen, lantara mereka tidak mungkin harus tinggal bersama atlet. Jakarta harus punya penginapan berkelas untuk tempat tinggal tamu negara.

Sejak itulah, hotel hotel berbintang bermunculan di sekitar Senayan. Selain itu, Bung Karno juga perlu membuat monumen khusus agar ibukota lebih cantik lagi.

Tugu Monas yang sudah ada dirawat lingkungan dan segala fasilitas pendukungnya. Ia juga meminta pemahat patung terkenal Sunarso untuk membuat monumen "Selamat Datang" di Bunderan HI.

Presiden benar benar ingin negaranya dikenang semua orang. Karena itu, Sunarso disuruh mendesain Patung Selamat Datang itu dengan simbol sepasang remaja melambaikan tangan.

Bukan hanya pintu masuk di tengah kota yang digarap. Bung Karno juga memperhatikan gerbang utama masuknya tamu mancanegara. Yaitu membangun dan memperluas Bandara Kemayoran.

Bandara ini pun turut menjadi saksi landing pertamanya para atlet dan kontengan se Asia. Sayangnya bandara ini kini sudah tidak dipertahankan aktivitasnya.

Selain itu, Bung Karno juga ingin jalan di kawasan Senayan tidak boleh ruwet oleh hilir mudiknya pengguna jalan raya.

Maka, presiden kemudian membangun Bundaran Semanggi dan Jalan M.H Thamrin. Kawasan sekitar Senayan inipun menjadi megah dan enak dipakai berkendara.

Jadi, amat komplek persiapan yang dilakukan Bung Karno untuk menggelar event akbar pertama kali dihelat di tanah air itu.

Perjuangan membangun fisik di Jakarta, termasuk Patung Selamat Datangbaginya sama beratnya dengan membangun mental bangsa Indonesia yang fluktuatif. Karenanya, keberadaan warisan Presiden Soekarno ini harus dipelihara bersama-sama agar tidak muspro setelah helatan Lipsus Asian Games itu rampung.

Nantikan laporan Lipsus Asian Games Times Indonesia langsung dari lapangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES