Peristiwa Nasional

Seekor Badak Sumatera Berhasil Diselamatkan Dari Lubang Jebakan

Kamis, 29 November 2018 - 12:50 | 45.23k
Badak Sumatera yang berhasil diselamatkan dari Lubang Jebakan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. (FOTO: Humas KLHK)
Badak Sumatera yang berhasil diselamatkan dari Lubang Jebakan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. (FOTO: Humas KLHK)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seekor badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)  berhasil diselamatkan dari sebuah pit trap (lubang jebakan) dekat aliran anak sungai Tunuq di daerah Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

"Membutuhkan waktu selama 24 jam, tim penyelamat mulai berangkat menuju lokasi pit trap hingga badak tersebut dipindahkan dari pit trap ke boma atau kandang angkut," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur, Sunandar.

Advertisement

Badak yang kemudian diberi nama Pahu tersebut diketahui terjebak di pit trap pada hari Minggu pagi pukul 07.30 WITA. Namun proses pemindahan dan evakuasi dari lokasi penangkapan ke Suaka Rhino Sumatra (SRS) Hutan Lindung Kelian Lestari, baru bisa dilakukan keesokan harinya pada pukul 16.50 WITA (27/11/2018), dan tiba di SRS Kelian pukul 06.15 WITA (28/11/2018).

"Hasil pemeriksaan, kondisi kesehatan badak tersebut stabil dan baik," tegas Sunandar.

Pemindahan  Pahu ke SRS Hutan Kelian dilakukan berdasarkan rekomendasi dari tim dokter dan sesuai dengan Peraturan Dirjen KSDAE Nomor P.01/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 tentang Prosedur Operasi Standar Translokasi Badak Jawa, Badak Sumatera dan Badak di Kalimantan. 

Badak Sumatera menurut IUCN, adalah jenis satwa langka, termasuk kategori critically endangered. Berdasarkan data Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) tahun 2016, populasi satwa ini diperkirakan kurang dari 100 individu di alam. Selain di Sumatera, satwa ini dapat ditemukan di Kalimantan dalam jumlah yang sangat terbatas.

"Badak Sumatera yang hidup di Kutai Barat, habitatnya terdesak oleh konsesi tambang, dan terisolasi, sehingga kemungkinan reproduksinya hampir tidak ada, dan terancam punah," tambah Sunandar.

Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno, dalam. kesempatan berbeda mengatakan, translokasi adalah langkah awal yang sangat penting dalam upaya menyelamatkan Badak Sumatera, karena saat ini berada dalam situasi kritis.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh, tidak hanya untuk upaya pengembangbiakan semi alami yang sekarang sedang berlangsung, tetapi untuk menjaga habitat alami Badak Sumatera, dengan harapan akhirnya melepaskan kembali satwa ke alam," tegasnya.

Seperti diketahui, operasi penyelamatan adalah awal dari program penyelamatan yang telah direncanakan, tujuannya untuk menyelamatkan spesies dari kepunahan, dan akhirnya meningkatkan populasi badak Sumatera di habitat alaminya, baik di Sumatera maupun di Kalimantan.

Tim penyelamat Badak Sumatera merupakan para ahli yang terdiri dari unsur Pemerintah, Mitra, dan organisasi konservasi badak, sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE Nomor SK. 93/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 Jo SK.321/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018.

Tim ini terdiri dari tim kesehatan, yaitu dokter hewan perawat badak dan pencari pakan, serta tim monitoring, yaitu personil cek pit trap, monitoring pergerakan badak harian, serta personil penyiapan kandang angkut, boma dan koridor.

Upaya penyelamatan Badak Sumatera di Kaltim ini, juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Sekretariat Bersama Badak Indonesia, Yayasan WWF Indonesia, Aksi Konservasi Hutan Tropis (TFCA), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT), Institut Pertanian Bogor (IPB), PT. Hutan Lindung Kelian Lestari (HLKL), Borneo Rhino Alliance (BORA), Universitas Mulawarman, Komunitas Pecinta Alam Damai (KOMPAD), mitra terkait lainnya, dan komunitas masyarakat adat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES