Peristiwa Nasional

BUOY Diusulkan Sebagai Obyek Vital Nasional dan Dijaga TNI

Selasa, 15 Januari 2019 - 09:24 | 36.85k
Peralatan Buoy atau alat pendeteksi dini bencana (Foto: Istimewa)
Peralatan Buoy atau alat pendeteksi dini bencana (Foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meminta kepada Presiden RI Joko Widodo agar Buoy atau alat pendeteksi dini bencana dijadikan sebagai Objek Vital Nasional dan dijaga TNI.

Ini dilakukan untuk melindungi peralatan tersebut baik dari kerusakan hingga kehilangan oleh perilaku vandalisme.

Advertisement

"Kami tadi pagi juga sudah mengundang sejumlah lembaga yang berhubungan dengan penyiapan early warning system. Kenapa sekarang ini banyak Buoy itu tidak berfungsi, karena sebagian komponennya memang banyak yang hilang, sehingga meskipun secara fisik alat itu ada, namun tidak berfungsi sebagaimana mestinya" kata Doni, Senin (14/1/2019) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Selain itu Doni juga meminta kepada Presiden agar area lokasi alat pendeteksi bencana masuk dalam wilayah objek vital nasional. Sehingga alat itu harus dijaga dan diamankan TNI.

"Sebab kalau alat ini tidak berfungsi maka mata dan telinga masyarakat yang ada di kawasan pesisir pantai itu tidak mendapatkan informasi. Artinya kalau terjadi sesuatu, seperti tsunami misalnya,  korbannya akan sangat banyak. Bisa saja  jumlahnya akan lebih banyak dari sebelumnya," katanya.

Atas permintaannya itu, menurut Doni, Presiden juga sudah menugaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menindaklanjutinya. "Tadi Bapak Presiden sudah menugaskan Panglima TNI agar mengeluarkan surat perintah bahwa alat-alat ini dijaga oleh unsur TNI. Tanda petik, istilahnya belum ketemu. Tapi alat ini harus diamankan. Diberlakukan seperti obyek vital nasional. Yang jaga siapa? Unsur dari TNI. Itu langsung penegasan dari Bapak Presiden," katanya.

Doni juga mengaku mendapat arahan dari Presiden RI Joko Widodo agar memasang Buoy alat pendeteksi dini di seluruh kawasan yang rawan bencana, terutama rawan tsunami di Selat Sunda sampai kawasan bagian timur dan selatan Pulau Jawa serta bagian barat Pulau Sumatera. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES