Adi Prayitno: Wajar, Ahok Imbau Pendukungnya Tidak Jemput ke Penjara

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Adi Prayitno, pengamat politik UIN Jakarta, menilai surat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, yang menghimbau pada para pendukungnya untuk tidak ramai-ramai menyambutnya ke penjara. Sudah sewajarnya dilakukan mengingat suasana politik identitas di luar sedang memanas.
Sebelumnya Ahok diumumkan akan segera bebas pada tanggal 24 Januari 2019. Oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas satu 1 Cipinang Dwi Andhika Prasetyo. Ahok pun menulis surat. Di dalam surat itu dia meminta di saat dirinya keluar dari penjara tidak ada penyambutan khusus dari para pendukungnya.
Advertisement
"Biasa saja jika Ahok tidak mau disambut loyalisnya. Sepertinya Ahok tidak mau ada eforia berlebihan meski sudah bebas, apalagi di tengah sentimen mengerasnya politik identitas, mesti serba hati-hati," kata Adi Prayitno pada TIMES Indonesia di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Adi mengatakan, surat yang di sampaikan oleh Ahok itu menunjukkan kalau dia ingin menikmati kebebasannya, dan tidak terburu-buru terjun kedunia politik. Menurut Adi, Ahok butuh waktu untuk beristirahat dan bersenang-senang.
"Saya kira Ahok akan menikmati kebebasannya tanpa harus buru-buru terjun ke politik. Setidaknya butuh waktu jeda untuk menghela nafas panjang," ujar Adi.
Doses ilmu politik UIN Jakarta itu menyarankan pada para pendukungnya, tidak memaksakan diri, dengan memahami isi hati Ahok dan kondisinya sekarang yang bisa tergambarkan dalam surat tersebut, "Apalagi cuaca politik saat ini kerap tak menentu terutama mengerasnya politik identitas," tandas Adi Prayitno. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Jakarta |