Sido Muncul Menerima Sertifikat Halal dari MUI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul,Tbk sudah mendapatkan Sertifikat Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk semua produk Sido Muncul.

Sertifikasi Halal MUI pada produk pangan, obat-obat, kosmetika dan produk lainnya dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan, sehingga dapat menenteramkan batin konsumen dalam mengkonsumsinya.

Advertisement

"Di sini saya perlu menjelaskan kenapa Sido Muncul baru melakukannya sekarang karena pengertiannya dulu, kalau produk-produk bahan baku jamu berasal dari tumbuh-tumbuhan oleh MUI dinyatakan tidak perlu surat keterangan halal," kata Direktur PT Sido Muncul, Tbk Irwan Hidayat saat konferensi pers di kantor Sido Muncul di kawasan Cipete Jakarta Selatan, Jumat (8/3).

Irwan Hidayat menambahkan, untuk lebih meyakinkan lagi selain sertifikat halal MUI, Sido muncul melakukan tes DNA. Tes ini juga dikenal dengan nama Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk menguji agar produk bebas dari kandungan haram.

Melalui uji PCR, produk akan diekstraksi untuk diketahui secara spesifik apakah mengandung babi atau tidak. Pengecekan hanya memerlukan waktu 1,5 jam dan akan keluar hasil apakah produk mengandung babi atau tidak.

Pengecekan dilakukan secara bertahap, mulai dari bahan baku yang masuk hingga produk jadi. Produk yang sudah siap kemas akan melalui pengecekan DNA juga.

“Belum ada perusahaan lain yang memiliki alat tes DNA ini, meski tes semacam ini tidak diwajibkan. Upaya ini dilakukan atas dasar niat yang baik dan sebagai bentuk tanggung jawab Sido Muncul kepada konsumen, untuk menjamin setiap produk yang dibelinya aman bagi kesehatan dan halal," ungkapnya.

Menurut Irwan Hidayat, selama ini Sido Muncul sudah melakukan empat tes untuk menguji keamanan produk sehingga bisa mendapat Sertifikasi Halal MUI. Empat tes itu meliputi tes pupuk, tes pestisida, tes logam berat, dan tes aflatoksin, ditambah lagi dengan tes DNA sehingga lebih menjamin mulai bahan baku hingga produk jadi tidak terkontaminasi bahan haram. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.