Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Pengamat Indef Tantang Debat Adamas Belva Terkait Polemik Kartu Pra Kerja

Minggu, 19 April 2020 - 15:56 | 65.50k
Staf khusus (stafsus) Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara (Foto: IG Adamas Belva)
Staf khusus (stafsus) Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara (Foto: IG Adamas Belva)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Staf khusus (stafsus) Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara, ditantang berdebat secara terbuka oleh Pengamat Ekonom Millenial Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara.

Bhima Yudhistira, mengaku mengaku penting untuk menguji rasionalisasi apa yang digunakan oleh Belva, sehingga berani menggunakan program Kartu Pra Kerja sebagai untuk kepentingan dan oligarki milenial.

Advertisement

Adamas-Belva-Syah-Devara-2.jpg

Undangan terbuka ini, diunggah oleh Bhima melalui akun sosial media pribadinya dan disukai bahkan dibagikan ulang oleh ribuan orang. Surat terbuka tersebut juga menjadi viral. 

“Saya Bhima Yudhistira, umur 30 tahun profesi pengamat ekonomi. Dengan surat terbuka ini ingin mengajak Belva Devara selaku Staff Khusus Presiden sekaligus Alumnus Beasiswa LPDP untuk melakukan debat terkait Kartu Pra Kerja, Konflik Kepentingan, Oligarki Milenial serta permasalahan bangsa lainnya di tengah Covid-19,” kata Bhima dalam undangan debat itu, seperti dikutip oleh TIMES Indonesia di Jakarta, Minggu (19/4/2020).

Bhima, selaku alumni dari Universitas Bradford mengaku, tidak ada maksud pansos dalam undangan debat tersebut. Hanya saja dia selaku pengamat ekonomi dan masih tergolong ekonom millenial, sangat bertanggung jawab atas peran Belva sebagai stafsus millenial dalam perekonomian Indonesia.

Kata Bhima, jika Belava setuju dengan undangannya maka Bhima mempersilahkan Belva menghubungi dia secara pribadi agar bisa segera menjadwalkan kapan debat dilaksanakan melalui Video Confrence. Kemudian disiarkan oleh semua media yang ada dan televisi nasional.

“Jika bersedia menerima tantangan debat ini, maka Belva bisa menghubungi saya secara pribadi. Tidak ada kepentingan apapun selain publik bisa memahami bagaimana milenial bisa berkontribusi secara nyata bagi perekonomian. Saya berharap Belva bisa memenuhi undangan ini. Waktu dan tempat saya sesuai dengan jadwal Belva,” lanjut Bhima.

Untuk diketahui, tantangan debat terbuka ini dikeluarkan oleh Bhima setelah publik digegerkan dengan kabar bahwa ada kepentingan oligarki millenial di dalam proyek Kartu Prakerja. 

Pasalnya, di dalam program kartu prakerja tersebut, Pemerintah menggandeng platform Skill Academy untuk melatih penerima Kartu Pra Kerja. Dan ternyata Platform ini berafiliasi dengan Ruangguru yang dipimpin Adamas Belva. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES