Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Tak Ingin Tradisi Ngaji Pasaran Hilang, Ini Langkah Bupati Cirebon

Rabu, 29 April 2020 - 23:54 | 31.10k
Bupati Cirebon, H. Imron saat menyerahkan bantuan terhadap perwakilan pengasuh pesantren di Cirebon. (Foto: Abdulrohman/ TIMES Indonesia)
Bupati Cirebon, H. Imron saat menyerahkan bantuan terhadap perwakilan pengasuh pesantren di Cirebon. (Foto: Abdulrohman/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBON – Tak ingin tradisi Ngaji Pasaran dikalangan pesantren hilang, Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi memberikan bantuan perangkat alat live streaming pengajian pasaran online.

Bupati Imron secara simbolis menyerahkan bantuan perangkat alat untuk live streaming pengajian pasaran online di pesantren-pesantren. Bantuan diterima oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozi.

Advertisement

Dikatakan Bupati Cirebon, Ngaji Pasaran merupakan tradisi pesantren yang sudah berlangsung puluhan, bahkan ratusan tahun lalu, terutama di pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama (NU).

“Dulu saya nyantri ya biasa Ngaji Pasaran seperti itu. Terutama dipilih kitab mana yang ngajinya bolong-bolong. Karena semua pasaran biasanya full sebulan khatam satu kitab," katanya.

Menurut bupati, tahun ini Ramadhan bersamaan dengan adanya pandemi Virus Corona, Pihaknya pun langsung berdiskusi dengan PCNU Kabupaten Cirebon dan beberapa kiai merumuskan bagaimana caranya agar pengajian kitab kuning di bulan Ramadan tetap diadakan.

“Akhirnya munculah gagasan pengajian pasaran live streaming atau via online. Banyak pesantren besar yang sudah menyelenggarakan, tetapi tak sedikit yang belum alias masih offline,” ujarnya.

Karena dananya belum bisa diambil dari APBD, Pihaknya pun langsung mengajukan program tersebut ke Bank Jabar Banten (BJB). Tak memerlukan banyak waktu, sehari setelah pengajuan, pihak BJB langsung memberikan informasi kesiapannya untuk membantu pengadaan alat untuk live streaming.

“Alhamdulillah direspons BJB. Meskipun hanya perangkat android dan kuota, kami sampaikan terima kasih," katanya.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozi mengatakan, program ini berawal dari keinginan bupati untuk memberikan bantuan terhadap pesantren terdampak Corona.

"Dalam kondisi pandemi Corona seperti ini, pesantren diminta untuk tetap mengadakan Ngaji Pasaran secara online. Langkah ini sangat tepat, karena pesantren sebagai lembag pendidikan yang tidak boleh hilang," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES