Peristiwa Nasional

Tujuh Dokter dan 12 Perawat akan Ditugaskan di RSUD 45 Kuningan 

Kamis, 30 April 2020 - 13:11 | 118.74k
Eks Rumah Sakit Citra Ibu Kabupaten Kuningan (RSUD 45). (FOTO : Oon Mujahidin/TIMES Indonesia)
Eks Rumah Sakit Citra Ibu Kabupaten Kuningan (RSUD 45). (FOTO : Oon Mujahidin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KUNINGAN – Sebanyak 7 Dokter dan 12 perawat dari Puskesmas akan ditugaskan sebagai tenaga medis  penanganan pasien suspect Covid-19 yang dirawat di eks RS Citra Ibu (Instalasi Infeksi RSUD 45) Kuningan. 

“Iya bener ada 7 dokter dan  ditugaskan. Ini di lakukan untuk mendukung Tenaga Medis dari RSUD 45 yang sudah duluan ditugaskan,” ungkap dr. H Denny Mustofa Juru Bicara penanganan Covid-19 di Kabupaten Kuningan, Kamis (30/04/2020).

Advertisement

Denny yang juga sebagai Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan kabupaten Kuningan itu menyebutkan. Untuk tim medis tadi, saat ini sedang menjalani training yang nantinya akan menjadi petugas di eks RS Citra Ibu. 

"Pemilihan kepada tim medis atau mereka (yang sedang training, red) sifatnya penugasan. Namun ada juga sebagian petugas dari  RSUD 45 yang mendapat tugas tambahan," terang Denny. 

Bagi tenaga medis yang ditugaskan, kata Denny. Nantinya akan diberikan insentif dengan besaran yang disesuaikan profesi dan kinerja masing-masing. 

Mereka juga, kata Denny, akan disediakan Tempat Karantina dan untuk sementara ini masih menggunakan tempat istirahat yang berada di Instalasi Infeksi RSUD 45.

"Untuk Insentif nanti Pemkab menganggarkan sementara ini untuk 3 bulan ke depan sampai bulan Juli,” ujarnya.

Selain itu, sambung Denny, tentu akan mempertimbangkan situasi dan kondisi perkembangan pandemi ini untuk diperpanjang atau bahkan diperpendek.

Supaya, hal tersebut menjadi pembahasan di internal Tim Penanganan Percepatan Covid-19 Kuningan. 

Ketika ditanya mengenai kenapa Jumlah tenaga medis hanya 7 dokter dari 7 Puskesmas? Denny mengatakan, untuk kriteria jumlah dan tenaga yang di ambil dari tiap puskesmas. 

“Ini berdasarkan jumlah dokter di Puskesmas yang memiliki  kemampuan dan dedikasi, dan ini ditentukan oleh Tim Dinkes dibantu oleh IDI dan PPNI,” ujarnya.

Namun Sebelumnya, kata Denny, pernah ditawarkan kepada para dokter berdasarkan kerelaan petugas medis. Namun tidak memenuhi quota dan akhirnya dibentukan penugasan. 

“Kita sama sekali tidak berpikir menjadikan mereka itu sebagai korabn atau tumbal, hanya sudah kita tawarkan dan tidak ada lagi yang bersedia dan akhirnya Tim menugaskan. Sebab  kalau kita tawarkan pasti banyak yang menolak," jelasnya. 

Mengenai jam kerja atau penugasan, kata Denny, berdasarkan perencanaan anggaran itu tiga bulan. Namun untuk jadwalnya tidak tiga bulan. “Nanti secara periodik akan dievaluasi, akan digilir dan dibentuk tim baru apabila diperlukan,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES