Pelabuhan Cirebon Belum Sediakan Tempat Karantina Covid-19, Ini Alasannya

TIMESINDONESIA, CIREBON – Pelabuhan Cirebon saat ini belum menyediakan tempat karantina bagi orang yang terpapar Covid-19, ketika berada di kawasan Pelabuhan Cirebon. Menurut Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon Wismantono, hal ini karena kawasan Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan untuk aktivitas bongkar muat barang, bukan penumpang.

"Karena di Pelabuhan Cirebon bukan pelabuhan penumpang, lebih banyak ke logistik. Jadi belum menyediakan tempat isolasi," jelasnya, Selasa (12/5/2020).

Advertisement

Wismantono melanjutkan, meskipun tak ada tempat isolasi, Pelabuhan Cirebon tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Seperti membentuk tim terpadu dan menetapkan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan dan operasional di pelabuhan.

Beberapa SOP tersebut adalah penanganan dari laut dan darat. Untuk penanganan di darat, hanya dibuka 1 pintu  pos saja dari 3 pintu pos pelabuhan, yakni Pos 1 Pelabuhan Cirebon. Kemudian, setiap orang yang keluar maupun masuk pelabuhan, wajib menjalani pemeriksaan sesuai protokol atau SOP.

"Jika ada yang suhunya di atas 37 derajat, orang umum maupun ABK tidak boleh masuk atau keluar Pelabuhan," tuturnya.

Adapun dari sisi laut, lanjutnya, setiap kapal yang datang, diwajibkan berhenti terlebih dahulu di jarak sejauh 12-19 mil dari pelabuhan. Untuk kapal asing yang negaranya masuk dalam daftar blacklist di Pelabuhan Cirebon, maka dilarang bersandar di Pelabuhan Cirebon.

"Karena negara tersebut sudah masuk dalam zona merah penyebaran virus Covid-19," ungkapnya.

Sementara untuk kapal lokal, lanjutnya, apabila ada ABK yang terganggu kesehatanya dan kapalnya, maka juga dilarang bersandar di pelabuhan.

"Karena kita masih belum ada tempat karantina, maka yang terganggu kesehatannya dilarang sandar," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.