Muncul Fenomena Gelombang 3 Meter di Danau Kawah Ijen, Ini Penyebabnya

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Munculnya fenomena gelombang air setinggi 3 meter di danau Kawah Ijen disebabkan oleh aktivitas vulkanik di pegunungan Ijen. Dilaporkan, dalam beberapa hari terakhir pegunungan Ijen mengeluarkan aktivitas yang tidak normal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, telah menjelaskan penyebab fenomena alam tersebut bisa terjadi. Fenomena tersebut diketahui telah memakan korban pada Jumat (29/5/2020).
Advertisement
"Fenomena ini disebabkan adanya kenaikan aktifitas vulkanik dari pegunungan Ijen sendiri, ditambah keadaan alam saat itu yang mendukung terjadinya gelombang danau kawah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram, Sabtu (30/5/2020).
Menurut Eka, dalam beberapa hari terakhir suhu permukaan air danau kawah Ijen mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan suhu tersebut dapat disimpulkan bahwa perut bumi saat ini sedang memunculkan aktivitas endogen, yang kemudian tenaganya terdorong hingga ke permukaan.
Aktivitas endogen ini dapat mempengaruhi aneka bentuk fenomena atau penampakan yang unik di permukaan bumi. Baik itu di daratan maupun di perairan. Salah satunya ialah munculnya gelombang tinggi di danau kawah gunung Ijen.
Gelombang ini menurut Eka bukannya tidak mungkin terjadi. Apabila dilihat dari kejadian alam di Kawah Ijen saat ini, suhu panas danau bercampur dingin air hujan memungkinkan fenomena tersebut terjadi.
"Dari laporan yang kita terima, suhu kawah mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Kemudian dipicu dari faktor luar, yakni curah hujan tinggi yang mengguyur pegunungan Ijen," kata Eka kepada TIMES Indonesia.
Tentunya hal itulah yang menurut Eka bisa mempengaruhi keseimbangan alam di danau Kawah Ijen. Komposisi yang tidak seimbang tentunya dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dari alam sendiri.
Sebab itu, munculah reaksi alam dari dari danau tersebut yang kemudian seketika dengan kuat mendorong air danau naik hingga 3 meter tingginya.
"Sehingga menyebabkan letusan yang memunculkan gelombang itu. Ibaratnya minyak panas kemudian dicampur air dingin, yang terjadi pasti muncul reaksi letupan-letupan," katanya.
Untuk diketahui, fenomena alam gelombang air setinggi 3 meter di danau Kawah Ijen tersebut telah memakan korban jiwa. Korban merupakan seorang penambang belerang dari Kabupaten Banyuwangi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Adhitya Hendra |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |