Peristiwa Nasional

Terapkan Konsep Green Airport, Bandara Soekarno-Hatta Gunakan PLTS

Jumat, 25 September 2020 - 20:09 | 47.34k
Bandara Soekarno-Hatta mulai bulan ini mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). (Foto: PT Bukit Asam)
Bandara Soekarno-Hatta mulai bulan ini mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). (Foto: PT Bukit Asam)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTABandara Soekarno-Hatta mulai bulan ini mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).  Penggunaan PLTS di Bandara Soekarno-Hatta ini masih tahap uji coba dan akan beroperasi penuh rencananya pada 1 Oktober 2020. 

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyampaikan PLTS merupakan sumber energi utama di Gedung AOCC. Penggunaan PLTS sebagai sumber energi di Gedung AOCC ini merupakan pintu masuk bagi Energi Baru Terbarukan untuk lebih digunakan di bandara-bandara perseroan dalam menerapkan konsep Green Airport di Bandara Soekarno-Hatta.

Advertisement

Saat ini ada sebanyak 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilo watt per peak (kWp) dipasang di atap gedung guna mengaliri listrik ke peralatan-peralatan canggih di fasilitas AOCC. Gedung AOCC sendiri merupakan salah satu fasilitas yang sangat vital di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. 

Gedung itu adalah pos komando terintegrasi guna memastikan kelancaran operasional Soekarno-Hatta, dengan personil berasal dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, lalu airline operator, air navigation dan authorities seperti Karantina, Bea dan Cukai, Imigrasi, Kepolisan dan sebagainya.

“Energi Baru dan Terbarukan [EBT] sudah selayaknya mendapat tempat di sektor kebandarudaraan nasional, dan PT Angkasa Pura II memulai ini di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia. Harapannya, apa yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta ini dapat mendorong bandara-bandara lain juga mengadopsi EBT melalui PLTS,” kata Awaluddin dalam keterangan pers. 

Ia menyampaikan konsep pengembangan PLTS di lingkungan PT Angkasa Pura II adalah guna melengkapi kebutuhan suplai listrik dari PLN. Pengoperasian PLTS di kawasan Bandara Soekarno-Hatta ini juga sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Surya di BUMN. 

“Kami akan membahas mengenai kemungkinan pemanfaatan energi surya di bandara-bandara lain di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II,” ungkap Muhammad Awaluddin. 

Sementara itu, Director of Engineering PT Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan pengoperasian PLTS ini merupakan upaya dalam menerapkan konsep Green Airport di Bandara Soekarno-Hatta.

“PLTS ini merupakan upaya dalam menerapkan konsep Green Airport dengan menggunakan energi baru terbarukan sekaligus dapat membuat bandara beroperasi lebih efisien,” jelas Agus Wialdi. 

Adapun PLTS di Gedung AOCC ini dibangun oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang juga menggandeng anak usaha PT LEN Industri yakni PT Surya Energi Indotama. PLTS ini merupakan wujud dan komitmen sinergi BUMN dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. 

PT Angkasa Pura II dan stakeholder lainnya berkomitmen menerapkan konsep Green Airport di Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini antara lain ditunjukkan dalam pengoperasian taksi listrik oleh Blue Bird dan Grab, kemudian kereta listrik yakni Kereta Bandara dan Skytrain yang menghubungkan terminal-terminal, serta peralatan-peralatan berbasis listrik lainnya. Adapun Terminal 4 yang akan dibangun di Bandara Soekarno-Hatta akan mengusung konsep Smart Airport dengan advanced technology untuk menerapkan Smart Mobility, Smart Security, dan juga Smart Environment yang semakin mempertegas konsep Green Airport. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES