Peristiwa Nasional

Masuk Level Siaga, Ini Daftar Wilayah Terkena Erupsi Gunung Merapi

Sabtu, 07 November 2020 - 15:00 | 57.62k
ILUSTRASI - Erupsi Gunung Merapi. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Erupsi Gunung Merapi. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat hingga Sabtu (6/11/2020). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari waspada atau level II menjadi siaga atau Level III.

Status tersebut diumumkan mulai  Kamis (5/11/2020). Status siaga mengingat bahwa potensi bahaya yang semula berada dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi pada saat status waspada, kini ditingkatkan menjadi 5 km.

Advertisement

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan, setelah mengalami erupsi besar 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi magmatis kembali pada 11 Agustus 2018 yang berlangsung hingga September 2019.

Gunung Merapi kembali memasuki fase intrusi magma baru yang ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) dan rangkaian letusan eksplosif sampai dengan 21 Juni 2020.

“Setelah letusan eksplosif kecil pada 21 Juni 2020 kemarin, sudah lima bulan, kegempaan internal yaitu vulkanik dalam (VA), vulkanik dangkal (VB), dan fase banyak (MP) mulai meningkat," kata Hanik dalam konferensi pers. 

Ia merinci bahwa perbandingan pada Mei 2020, gempa VB dan VA tidak terjadi, hanya gempa MP yang terjadi sebanyak 174 kali. Kemudian pada bulan Juli terjadi peningkatan gempa VA 6 kali, gempa VB 33 kali, dan gempa MP 339 kali.

"Sampai saat ini, adanya kegempaan dan deformasi yang masih terus meningkat dimungkinkan adanya proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif,” jelas Hanik.

Hanik menyampaikan bahwa potensi ancaman bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material, dan awan panas sejauh maksimal 5 km.

Berdasarkan evaluasi data pemantauan, aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.
Potensi bahaya saat ini terdapat di 13 desa dan 30 dusun.

Prakiraan daerah bahaya di DIY meliputi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Tepatnya di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo; Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo; dan Dusun Pelemsari, Desa Umbulharjo.

Wilaya Jawa Tengah yang berpotensi terdampak di tiga kabupaten, yakni Magelang, Boyolali, dan Klaten, tersebar di 27 dusun, 9 desa, dan 3 kecamatan. Peningkatan status dari waspada menjadi siaga, potensi bahaya yang semula berada dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES