Najwa Shihab, Indonesia's Millennial Inspirational Figure 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Muda, pintar, berani, dan menginspirasi. Itulah yang menjadi dasar bagi TIMES Indonesia untuk memunculkan nama Najwa Shihab, seorang jurnalis dan presenter sebagai Tokoh Inspirasi Milenial atau Indonesia's Millennial Inspirational Figure 2020 dalam Anugerah TIMES Indonesia 2020.
Najwa, adalah sosoh perempuan dengan segudang prestasi sekaligus mampu memberikan inspirasi bagi anak muda Indonesia, khususnya perempuan.
Advertisement
Tidak hanya itu, Najwa ini juga menghadirkan kisah inspiratif bagi banyak orang melalui penampilannya sebagai host Mata Najwa. Acara talkshow di Trans7 ini meraih penghargaan program talkshow berita terbaik 2020 oleh Komisi Penyiaran Indonesia.
Sebagai host Mata Najwa, anak perempuan dari mantan Menteri Agama Republik Indonesia, Quraish Shihab, ini terkenal dengan pertanyaan tajamnya pada setiap narasumber yang ia wawancarai, baik itu pejabat negara, maupun tokoh publik.
Tak jarang, fakta baru muncul dari kecerdasan Najwa mengorek keterangan dari narasumber.
Perempuan kelahiran Makassar 16 September 1977 merintis karier jurnalistiknya di RCTI. Namun, pada 2001, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini pindah ke Metro TV yang dimiliki oleh politisi sekaligus pengusaha media nasional, Surya Paloh.
Di Metro TV, sejak 25 November 2009, Najwa Shihab memandu acara talkshow yang memakai namanya, yaitu Mata Najwa. Program yang menjadi unggulan Metro TV saat itu. Acara ini memiliki rating tinggi karena mampu menghadirkan narasumber hebat, seperti BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Basuki Tjahaja Purnama, hingga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi, dan masih banyak lagi.
Najwa mengakhiri kariernya di Metro TV pada 2017 dan bergabung dengan Trans TV dan membawa serta acara talkshow Mata Najwa. Selain itu, dia juga merupakan pendiri Narasi TV yang didirikannya pada 2018. Narasi TV menyuguhkan konten yang positif dan juga berkualitas di channel Youtube.
Sebagai publik figur, Najwa juga tak lepas dari kontroversi. Di tahun 2020, namanya menjadi pusat pusaran kegaduhan menyusul video acara Mata Najwa yang menampilkan wawancara dengan kursi kosong "Menanti Terawan", September 2020 lalu.
Video berdurasi 4 menit 22 detik tersebut memperlihatkan Najwa bermonolog dengan kursi kosong yang seolah-olah ia anggap sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
"Mengapa menghilang Pak? Anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi," tanya Najwa.
Banyak yang mendukung dan menyukai wawancara Najwa dengan kursi kosong mengingat penanganan Covid-19 di Indonesia dirasa belum maksimal dan jelas. Najwa disebut dan dipuji kritis.
Namun tak sedikit yang kemudian menuduhnya sebagai kelompok yang berseberangan dengan pemerintah, yang selalu menyerang kebijakan Presiden Joko Widodo. Bahkan ada yang melapokan Najwa ke polisi karena dinilai melakukan penghakiman dan cyber bulliying atau perundungan melalui teknologi.
Terlepas dari itu semua, kepintaran bersyair dalam menyampaikan kritik, maupun renungan, sikapnya yang berani dan kritis di Mata Najwa membuatnya menjadi presenter perempuan yang berbeda dengan presenter perempuan lainnya. Pendek kata, Najwa dan Mata Najwa adalah benchmark sebuah acara talkshow.
Dalam perjalanan kariernya selama hampir 20 tahun, Najwa tak berhenti menginspirasi jurnalis dan para wanita di Indonesia. Dianggap menginspirasi banyak wanita di Indonesia, Najwa hanya tersenyum dan berkata semua wanita itu menginspirasi.
“Wanita kini semakin tangguh dan kuat serta dapat menyeimbangkan antara karier dan keluarga, mereka tidak melupakan kodratnya sebagai wanita serta bisa memosisikan sebagai ibu, istri dan anak,” ucap Najwa Shihab yang menjadi Tokoh Inspirasi Milenial atau Indonesia's Millennial Inspirational Figure 2020 dalam Anugerah TIMES Indonesia 2020. Najwa juga punya pesan untuk generasi muda Indonesia. "Pemuda hari ini harus turun tangan, berkarya nyata menjawab semesta Indonesia," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |