Peristiwa Nasional

Cerita Irfan Wahid Ditertawakan Gus Dur karena Bersorban

Sabtu, 19 Desember 2020 - 20:31 | 284.97k
Gus Ipang di antara Gus Dur dan Gus Umar Wahid. (FOTO: Instagram Ipangwahid)
Gus Ipang di antara Gus Dur dan Gus Umar Wahid. (FOTO: Instagram Ipangwahid)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab di sapa Gus Dur memang sudah wafat sejak 11 tahun yang lalu. Tepatnya pada Rabu, (30/12/2009) yang lalu. Namun kepergiannya meninggalkan banyak kenangan bagi bangsa Indonesia, karena sosok Gus Dur memang menginspirasi banyak orang. Tak salah, jika bulan Desember selalu disebut sebagai bulan Gus Dur.

Mengenang Gus Dur, Irfan Wahid atau Gus Ipang, anak dari almarhum  Salahuddin Wahid atau Gus Sholal (adik Kandung Gus Dur) menceritakan kisahnya ketika bersama Gus Dur. 

Advertisement

Cerita itu berawal dari Gus Ipang selesai menunaikan ibadah haji bersama istrinya pada tahun 2001 silam.

"Saya dan istri berangkat haji dengan paket ONH plus biasa, 11-12 lah dengan haji ONH biasa," ungkap keponakan Gus Dur dalam postingan di instagramnya @ipangwahid, Kamis (18/12/2020).

Dalam kesempatan tersebut Gus Ipang tengah berkunjung di penginapan Gus Dur. "Nah, pas di sana numpang fotolah sama rombongan Gus Dur," jelasnya.

"Mungkin karena euforia beribadah dan ingin terlihat islami, jadinya saya pakailah sorban putih, melengkapi gamis panjang putih. Alim ulama style lach," imbuhnya.

Namun kekonyolan yang terjadi. Niat Gus Ipang pengen terlihat islami, justru jadi blunder. Saat ketemu tamu Gus Dur yang dari Arab, ia tidak bisa mengikuti alur pembicaraannya karena tamu itu memakai bahasa Arab.

"Cilakalah, saat ketemu tamu arab ditempat Gus Dur menginap, lalu diajak ngomong bahasa arab, yang ada aku malah plonga plongo," bebernya.

Kemudian, hal yang tidak diingikan itu terjadi. Gud Dur dan Gus Umar Wahid menertawakan Gus Ipang.

"Diketawainlah sama Gus Dur dan Om Umar Wahid yang duduk disebelahku dengan dandanan ala pendekar betawi," ujarnya.

"Mungkin saat itu kedua paman ku dalam hatinya mikir gini, (Pang! Islam itu dilihatnya melalui hati dan perbuatannya. Bukan melalui atribut yang dikenakannya)," batinnya.

Dari kejadian tersebut Gus Ipang menyadari bahwa Islam itu memang dilihat dari hati dan perbuatan bukan sekedar berpenampilan keren ala timur tengah kemudian fatwa sesuka hati.

"Mungkin juga anak baru kemaren baru belajar agama. Kecuali kalau memang aku kyai beneran. Baru pas tuh pakai sorban," tulisnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES