Sejarah Hari Ini: 16 Agustus, Peristiwa Rengasdengklok dan Kematian Sang Raja

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini mencatat sebuah peristiwa penting yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan RI. Di tanggal 16 Agustus 1945, terjadi penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta oleh sejumlah pemuda. Keduanya diculik dari Jalan Menteng 31, Jakarta menuju Rengasdengklok, Karawang. Peristiwa yang dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok menjadi bagian penting kemerdekaan Indonesia, karena menjadi momen perumusan naskah Proklamasi yang dibaca pada 17 Agustus 1945.
Dari luar negeri, 16 Agustus juga dikenal sebagai hari kematian Sang Raja Elvis Presley.
Advertisement
1945: Penculikan Soekarno dan Hatta
Diorama saat Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo di ruang makan rumah Laksamana Maeda untuk menyusun naskah Proklamasi. (foto: Historia)
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945 telah melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Momen ini muncul saat Kaisar Jepang Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945
Dengan cepat, golongan muda yang mengetahui kabar tersebut dari siaran Radio BBC milik Inggris mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memanfaatkan situasi dengan menyatakan proklamasi
Dikutip dari laman Kemendikbud, Soekarno dan Hatta menolak karena belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Jepang. Golongan tua meminta untuk menunggu sampai 24 Agustus, yakni tanggal yang ditetapkan Marsekal Terauchi untuk waktu kemerdekaan Indonesia. Tanggal 24 Agustus diutarakan oleh Terauchi ketika menerima Soekarno-Hatta-Radjiman di Dalat.
16 Agustus 1945 dinihari, para pemuda di bawah pimpinan Sukarni, Chairul Saleh, Wikana bersepakat untuk mengamankan dwitunggal bersama Ibu Fatmawati dan Guntur ke Rengasdengklok, dengan harapan agar mereka menuruti keinginan para pemuda dan terbebas dari pengaruh Jepang.
Namun, sepanjang hari 16 Agustus 1945 itu, tidak tercapai kesepakatan apapun. Malam itu juga, rombongan berangkat ke Jakarta menuju Markas Gunseikan (Pemerintahan Militer Jepang) di kawasan Gambir, mereka mendapat jawaban yang mengecewakan karena Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan melarang segala bentuk upaya perubahan situasi yang dilakukan. Mereka diharuskan menunggu Sekutu datang terlebih dahulu.
Ketiga tokoh bersepakat bahwa Jepang tidak dapat diharapkan lagi dan kemerdekaan harus segera dirancang secepatnya. Anggota PPKI yang menginap di hotel Des Indes segera dikawal oleh Sukarni dan kawan-kawan menuju rumah rumah Laksamana Maeda di Meiji Dori untuk membahas masalah tersebut
17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi kemudian disusun oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di ruang makan Maeda. Naskah sebanyak dua alinea yang penuh dengan pemikiran tersebut lalu selesai dibuat 2 jam kemudian. Naskah kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Tanpa waktu lama, Sayuti Melik didampingi BM Diah lalu mengetik naskah proklamasi. Setelah itu, naskah diserahkan kembali kepada Soekarno untuk ditandatangani.
17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, naskah proklamasi dibacakan dalam suasana khidmat. Prosesi yang sebenarnya tanpa protokol nyatanya tidak menghalangi gelora euforia rakyat dalam merayakan dan menyebarluaskan berita luar biasa ini.
Peran para pewarta sangat penting dalam peristiwa ini, antara lain Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS yang mengabadikan momen pembacaan proklamasi, BM Diah dan Jusuf Ronodipuro yang membantu penyebaran berita proklamasi lewat berbagai cara, seperti radio, surat kabar, telegram, serta melalui lisan. Semua berita memuat inti berita yang sama, yaitu Indonesia telah merdeka.
1977: Kematian Raja Rock and Roll Elvis Presley
Elvis Presley, yang nyanyian dan gayanya merevolusi musik populer pada 1950-an. (foto: insertlive)
Elvis Presley, yang nyanyian dan gayanya merevolusi musik populer pada 1950-an, meninggal dunia. Presley (42) ditemukan tergeletak di kamar mandi di rumahnya di Memphis, Tennessee pada hari Selasa 16 Agustus 1977
Dia dilarikan ke Baptist Memorial Hospital di Memphis tetapi dinyatakan meninggal pada saat kedatangan.
Dikutip dari BBC, Ahli patologi negara bagian Tennessee, Dr. Jerry Francisco, mengatakan pemeriksaan post mortem pada tubuh penyanyi itu mengungkapkan bahwa dia meninggal karena aritmia jantung - suatu bentuk serangan jantung.
Pemeriksaan selama tiga jam tidak menemukan tanda-tanda penyakit lain atau penyalahgunaan obat apa pun, tambah Dr Francisco.
Meskipun secara resmi dinyatakan bahwa ia meninggal karena gagal jantung, selalu ada spekulasi bahwa overdosis kokain dan barbiturat juga berperan.
Sejak perceraiannya dari Priscilla pada tahun 1973, ia sangat bergantung pada obat resep dan dikenal sebagai pecandu junk-food, sehingga berat badannya bertambah banyak.
Sementara itu, ribuan orang berkumpul untuk memberi penghormatan kepada jenazah Elvis Presley yang disemayamkan di rumahnya, Graceland, sehari setelah kematiannya.
Selama hidupnya Elvis Presley, menjual lebih dari 300 juta album dan membuat 33 film. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |