Peristiwa Nasional

Gandeng FKUI, Gus Menteri Ingin Kirim Dokter Muda ke Pelosok Desa

Kamis, 23 September 2021 - 13:47 | 31.03k
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Mendes PDTT RI), Abdul Halim Iskandar (foto: Dokumen/Kemendes)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Mendes PDTT RI), Abdul Halim Iskandar (foto: Dokumen/Kemendes)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia , Abdul Halim Iskandar (Gus Menteri) terima kunjungan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEN, MMB, FINASIM, FACP.

Dalam kunjungannya itu, Gus Menteri dan Ari Fahrial membahas rencana kerja sama untuk mengirimkan dokter muda ke pelosok desa yang minim tenaga kesehatannya.

Advertisement

"Menarik, tentu kita sangat berterimakasih dan ini sangat menggembirakan, kita bayangkan banyak hal yang bisa kita kerja samakan," kata Gus Menteri kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Kamis (23/9/2021).

Gus Menteri menjelaskan skema kerja sama yang akan dijajaki dengan FKUI tersebut yaitu FKUI menyiapkan dokter-dokternya sedangkan Kemendes PDTT menyiapkan datanya, desa mana saja yang membutuhkan tenaga kesehatan sebagaimana data SDGs Desa.

"Bayangan saya begini 2022 UI menyiapkan sekian dokter, kita punya peta juga kita punya datanya dimana saja, karena APBDES juga disiapkan," katanya.

Berdasarkan penuturan Ari Fahrial, UI rutin menghasilkan kurang lebih 230 dokter muda atau yang disebut dokter internship dalam setiap tahunnya, selama ini mereka diterjunkan ke beberapa Puskesmas untuk mengikuti pendidikan profesi.

Internship yang dimaksud adalah program magang atau praktek bagi dokter muda yang sudah menyelesaikan koas, biasanya praktik dilakukan di rumah sakit yang mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP) seperti Rumah Sakit tipe C dalam kurun waktu 1 tahun.

Pasalnya, keberadaan dokter internship di Puskesmas itu tidak dimanfaatkan secara maksimal sesuai disiplin keilmuan yang dimiliki, konon mereka dianggap belum sepenuhnya dokter sehingga hanya membantu administrasi rumah sakit tempat mereka praktik.

Ari Fahrial menilai dokter-dokter muda itu akan lebih bermanfaat apabila diterjunkam ke desa-desa di Indonesia untuk ikut terlibat membangun desa khususnya di sektor kesehatannya.

"Tentu dengan dokter-dokter muda dan handal dan berkualitas dari FKUI bisa membantu masyarakat kita, dan mudah-mudahan dengan kerja sama ini kedepan banyak membantu dan melakukan banyak hal untuk membantu dan membangun desa," pungkas Gus Menteri. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES