Peristiwa Nasional

Sejarah Hari Ini: 30 September, Kudeta Gagal G30S/PKI dan Jatuhnya Soekarno

Kamis, 30 September 2021 - 13:13 | 203.74k
Tentara mengusung peti mati dari salah satu jenazah jenderal TNI yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan dalam peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965. (foto: wikipedia)
Tentara mengusung peti mati dari salah satu jenazah jenderal TNI yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan dalam peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965. (foto: wikipedia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini, 56 tahun yang lalu, tepatnya 30 September 1965, sekelompok personel militer Indonesia menculik dan membunuh enam jenderal. Peristiwa yang dikenal dengan nama Gerakan 30 September atau G30S/PKI ini menandai sebuah kudeta yang gagal oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) sekaligus menyebabkan jatuhnya kekuasaan Soekarno, presiden pertama Indonesia.

30 September juga mencatat peristiwa besar lainnya, seperti gempa bumi Padang, Sumatra Barat yang menyebabkan ribuan orang meninggal. Dari luar negeri, 30 September juga dikenal sebagai pertandingan tinju paling brutal dalam sejarah, saat Muhammad Ali mengalahkan Joe Frazier dalam pertandingan brutal yang digelar di Manila, Filipina di tahun 1975.

Advertisement

1965: Kudeta Gagal oleh PKI

Sejarah Hari Ini bMayjen Soeharto, 2 kiri dengan kacamata hitam dalam file foto 6 Oktober 1965 ini. (FOTO/AP)

Sore hari tanggal 30 September 1965, sekelompok tentara berkumpul di Jakarta dengan tujuan menculik dan membunuh tujuh jenderal Angkatan Darat pada dini hari keesokan harinya. 

Menjelang fajar pada 1 Oktober, enam jenderal TNI Angkatan Darat tewas. Mereka yang menjadi korban gerakan ini adalah: Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jendral Raden Soeprapto, Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jendral Siswondo Parman, Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan, dan Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo. Enam jenazah para jenderal ini ditemukan di sebuah sumur tua di daerah Rawa Buaya, Jakarta.

Adapun jenderal ketujuh yang merupakan target utama, Panglima TNI AH Nasution, berhasil melarikan diri dan selamat dari penculikan. Namun ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean tewas dalam peristiwa penculikan ini dan putri AH Nasution, Ade Irma Nasution meninggal tertembak.

Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2009 ketujuh jenderal yang tercatat di atas kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Revolusi sekaligus Pahlawan Nasional yang berjasa bagi bangsa Indonesia.

Pada bulan Maret 1966, dengan latar belakang peristiwa 30 September yang disebut didalangi oleh PKI, Sukarno akhirnya mendelegasikan kekuasaan yang luas kepada Suharto, yang saat itu menjabat kepala staf angkatan darat. 

Dengan kekuasaan barunya, Suharto melarang kemudian melarang PKI dan membersihkan orang-orang yang terkait dengan partai tersebut. Pada bulan Maret 1967 legislatif Indonesia mengangkat Suharto sebagai penjabat presiden, dan pada bulan Maret 1968 ia diangkat menjadi presiden. 

Pada bulan berikutnya militer mulai mencari orang komunis dan orang-orang yang dituduh komunis di seluruh Jawa dan di Bali.

Sedangkan Soekarno menjalani tahanan rumah sampai kematiannya pada 21 Juni 1970.

1975: Muhammad Ali vs Joe Frazier

Sejarah Hari Ini cPertarungan Muhammad Ali vs Joe Frazier pada 30 September 1975 di Manila dijuluki pertarungan abad ini. Dalam pertarungan ini, Muhammad Ali menang KO pada ronde 14. (foto: wikipedia)

30 September 1975, sejarah mencatat pertarungan tinju yang dianggap oleh banyak orang sebagai pertarungan terbesar sepanjang masa. Pertarungan di  Manila, Filipna (“Thrilla di Manila”) ini menampilkan Muhammad Ali dengan Joe Frazier. Dalam pertarungan ini, Ali tampil sebagai pemenang setelah menang KO di ronde ke 14 yang brutal.

2009: Gempa Padang

Sejarah Hari Ini dMonumen berbentuk gedung dan rumah roboh beserta isinya akibat gempa 30 September 2009, di Padang, Sumbar, Monumen seberat 7 ton tersebut disertai nama-nama korban tewas akibat gempa. (FOTO: ANTARA/Maril Gafur)

Gempa bumi dengan kekuatan 7,6 SR melanda perairan dekat Sumatra Barat atau 50 kilometer dari Kota Padang pada 30 September 2009 pukul 17:16:10 WIB.

Bencana tersebut menyebabkan 1.117 orang tewas dan 2.902 orang luka-luka. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, dan 78.604 rumah rusak ringan akibat gempa bumi tersebut.

Menurut data Satkorlak PB, sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat. Korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES