Peristiwa Nasional

Menara 17 PWNU Jatim, Gedung Baru Rasa Apartemen

Minggu, 03 Oktober 2021 - 21:32 | 277.95k
Ground breaking dan peletakan batu pertama pembangunan Menara 17 PWNU Jatim. (foto: imam kusnin/TIMES Indonesia)
Ground breaking dan peletakan batu pertama pembangunan Menara 17 PWNU Jatim. (foto: imam kusnin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAPWNU Jatim (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur) bakal bangun gedung baru setinggi 17 lantai. Namanya Menara 17 dengan konsep ala apartemen. 

Nantinya gedung tersebut menjadi pendukung khidmat NU kepada umat dan masyarakat dalam hal apapun. Untuk acara kegiatan, hajatan hingga penginapan untuk ulama dan pengurus NU saat berkegiatan.

Advertisement

“Warga NU mulai banyak yang menengah ke atas. Biasanya mereka nikahan di hotel-hotel atau di tempat-tempat yang menurut mereka cukup representatif. Sudah tidak mau nikahan dan walimahan masang terop. Nah, daripada memakai gedung milik orang lain, mending di gedung milik PWNU,” ujar Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

Hal itu disampaikannya saat peletakan batu pertama Menara 17 di halaman kantor NU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Surabaya , Minggu (10/3/2021).

Menara-17-PWNU-Jatim-2.jpg

Kiai Marzuki mengandaikan, Menara 17 nantinya juga berfungsi sebagai apartemen. Di antaranya menyediakan ruang-ruang perkantoran, penginapan, layanan-layanan publik, dan lainnya yang sesuai dengan syariat Islam dan tradisi pesantren dan NU. 

Dia mengambil contoh ketika ada kegiatan NU yang memakan waktu lama dan dihadiri banyak kiai dan ulama dari luar daerah, bisa menginap sekaligus berkegiatan di sini.

“Yang dari Jakarta acara dari pagi, malamnya bermalam di Surabaya. PBNU, Kemenag Pusat, bermalam di Surabaya. Alangkah baik jika bolo - bolo bermalam di tempat yang nyaman, representatif, ada jamaah subuhnya, ada pujiannya, dan semuanya. Mulai resesepsionis sesuai dengan situasi, nilai-nilai rasa yang ada di pesantren. Itu yang kita inginkan di gedung ini,” kata Pengasuh Pesantren Sabilur Rosyad Gasek, Malang, itu. 

“Sebab, kalau tidak, seperti yang saya katakan tadi, kadang kiai harus cari hotel, resepsionisnya dandannya kayak begitu, tamu-tamu lain dandannya seperti itu. Kita ingin akhoffudl dlorurain , sedikit mengurangi hal-hal yang kurang baik itu. Mohon dukungannya semua, gedung ini penting untuk itu semua,” imbuh kiai kelahiran Blitar itu. 

Menurut Kiai Marzuki, gedung baru tersebut juga sebagai penanda kemajuan NU dan jawaban atas tantangan era modern seperti sekarang ini. Menara 17 merupakan wajah NU saat ini yang mulai berbaur dengan masyarakat perkotaan, tidak masyarakat perdesaan seperti yang diidentikan dengan NU.

“Pokoknya kita ingin bagaimana NU hadir di tengah-tengah kota, di masyarakat yang mulai modern,” kilahnya.

Sementara Matorurrozaq Ismail, ketua pelaksana pembangunan menjelaskan, Menara 17 PWNU Jatim dibuat dengan desain yang diadopsi dari tiga pilar NU. Yaitu Nahdlatul Wathan, Tashwir Al- Afkar, dan Nahdlatut Tujjar .

Karena itu, kata dia, bentuk belakangan ini tiga menara. Adapun 17 lantai diambil dari angka kemerdekaan RI. Hal itu menunjukkan komitmen NU terhadap NKRI. Gedung didirikan di atas lahan seluas 2.100 meter per segi.

Di dalam gedung Menara 17 terdapat banyak ruang di setiap lantainya. Ada ruang khusus PWNU Jatim dan banom serta lembaga, juga ada ruang khusus untuk PCNU - PCNU. Juga ada lantai khusus parkir kendaraan. “Ada juga klinik rumah sakit spesialis, tenaga kesehatannya disiapkan dari Perhimpunan Dokter NU,” tambah Matorurrozaq Ismail. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES