Peristiwa Nasional

Menag RI: Menilik Sejarah, Menteri Agama Harus Beragama Islam

Selasa, 02 November 2021 - 18:02 | 170.05k
Menteri Agama RI (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama RI (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenteri Agama RI (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut belum lama ini menjadi bintang tamu di acara podcast milik Deddy Corbuzier.

Menag Yaqut sempat menyinggung soal Menteri Agama RI yang menurutnya harus dari orang yang beragama Islam. Karena, jika berdasar pada sejarah, maka seorang Menteri Agama haruslah beragama Islam.

Advertisement

"Kalau melihat sejarah, ya harus Islam. Karena asal muasal dari Kementerian Agama ini jawatan agama yang memang mengurusi Islam," ujarnya saat dialog dengan di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Namun demikian lanjut dia, Kementerian Agama menjadi milik semua agama lantaran kebesaran hati dari umat Islam yang membuka Kemenag untuk semua agama.

Menag lantas menuturkan bahwa sudah seharusnya Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia melindungi agama lain yang minoritas.

"Itu yang kemudian menjadi kebesaran hati, yang seharusnya menjadi milik umat Islam ini dibuka untuk yang lain. Karena Islam itu sebenarnya seharusnya melindungi yang kecil, karena mayoritas," tuturnya menerangkan.

 Menag juga mengatakan bahwa umat Islam yang besar di Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungi umat agama lain. Kendati demikian, Menag Yaqut tidak menutup kemungkinan jika suatu saat ada Menteri Agama yang bukan berasal dari agama Islam. Pasalnya, menurutnya Menteri Agama adalah jabatan politis yang bisa diemban oleh siapapun.

Untuk diketahui, Gus Yaqut menjabat sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Desember 2020, menggantikan Fachrul Razi.

Belum lama ini, Menag sempat menuai banyak kritik lantaran menyebut bahwa Kementerian Agama atau Kemenag adalah hadiah negara khusus untuk NU. Sontak pernyataannya ini menuai banyak kritik lantaran ia dinilai mengistimewakan golongan tertentu.

Terkait hal ini, Menag RI telah mengklarifikasi dan mengatakan bahwa ucapan tersebut ia lontarkan sebagai bentuk semangat. Tak hanya itu, Menag Yaqut menekankan bahwa pernyataan tersebut ia sampaikan di internal NU, dan bukan untuk umum.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES