Peristiwa Nasional

Calon Ketua Umum PBNU, Berikut Profil Yahya Cholil Staquf

Rabu, 22 Desember 2021 - 11:47 | 49.12k
Yahya Cholil Staquf Calon Ketua Umum PBNU. (Foto: Instagram Yahya Cholil Staquf)
Yahya Cholil Staquf Calon Ketua Umum PBNU. (Foto: Instagram Yahya Cholil Staquf)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bursa Calon Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) 2021-2026 akan memasuki babak akhir, Yahya Cholil Staquf merupakan salah satu kandidatnya terkuat yang akan bersaing dengan Ketua Umum PBNU saat ini, Said Aqil Siradj pada Muktamar ke-34  NU Lampung yang digelar Rabu (22/12/2021) siang ini di Lampung.

Dalam organisasi NU, Gus Yahya sapaan akrabnya bukanlah pendatang baru. Saat ini, Gus Yahya menjabat sebagai Katib Aam PBNU.

Advertisement

Pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 16 Februari 1966 ini merupakan kakak dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Keduanya merupakan putra dari tokoh Nahdlatul Ulama yang juga ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yaitu K.H. Muhammad Cholil Bisri.

Gus Yahya juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, K.H. Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus. Dari kecil Gus Yahya belajar formal di Pondok Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah. Beranjak remaja beliau menuntut ilmu di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta dibawah asuhan KH. Ali Maksum.

Dalam jenjang Pendidikan Tinggi, Gus Yahya tercatat sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Tak hanya kuliah saja, Gus Yahya pun aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.

Yahya Cholil Staquf bGus Yahya saat menjadi pembicara dalam seminar internasional. (Foto: Instagram Yahya Cholil Staquf) 

Pria yang juga pernah mengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, Rembang Jawa Tengah ini juga turut berperan dalam kancah internasional, pada tahun 2014, beliau tercatat sebagai inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yaitu Bayt Ar-Rahmah Li adDa’wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.

Pada tahun 2015, Gus Yahya pernah dipercaya menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif Agama Agama di Amerika Serikat – Indonesia yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menjalin kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Di era kepemimpinan Presiden RI ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur, pria yang menjabat sebagaimana Sekretaris Umum Katib Syuriah PBNU sejak 2015 ini dipercaya sebagai Juru Bicara Presiden Gus Dur. Pada tahun 2018, Gus Yahya dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES