Pertama dalam Sejarah, Jusuf Hamka Keturunan Tionghoa yang Jadi Ketua PBNU

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PBNU begitu semakin demokratis. Selain memasukkan kaum perempuan, kini organisasi yang dinakhodai oleh Yahya Cholil Staquf Staquf atau Gus Yahya juga memasukkan keturunan Tionghoa. Ia adalah Haji Mohammad Jusuf Hamka.
Diketahui, dalam pengukuhan pengurus PBNU di Balikpapan, Kalimantan Timur kemarin, ia mendapatkan amanah jadi ketua PBNU di bidang budaya dan kasra. Sebelumnya, dalam sejarah belum ada keturunan Tionghoa yang masuk dijajaran organisasi yang didirikan oleh Kiai Hasyim Asy'ari itu.
Advertisement
"Hari Senin di dalam acara pelantikan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Balikpapan saya mendapat kehormatan dengan diberi wejangan dan nasihat dr Gus Yahya Staquf dan pesan beliau supaya saya tetap berdakwah," tulis Jusuf Hamka di akun instagramnya Babah Alun @jusufhamka dikutip TIMES Indonesia Kamis (3/2/2022).
Ia juga mengaku, diminta PBNU untuk senantiasa mengharumkan nama Islam dan berdakwah seperti halnya yang ia lakukan saat ini. "Berdakwah dengan senantiasa mengharumkan nama Islam. Islam yang Toleran dan Rahmatan Lilalamin. Semoga saya tetap amanah, Amin Ya Rabbal Alamin," ujarnya.
Seperti yang diberitakan TIMES Indonesia sebelumnya, pengurus PBNU masa khidmat 2022-2027 sah dikukuhkan. Pengukuhan itu pun dipimpin langsung oleh KH. Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam.
"Kami selaku pengurus besar Nahdlatul Ulama, masa khidmat 2022-2027, dengan penuh kesadaran dan penuh tanggungjawab dengan ini berikrar," demikian kata Rais Aam diikuti oleh semua pengurus yang datang.
Pertama, akan mengamalkan dan mempertahankan Pancasila dan undang-undang dasar 1945, secara murni dan konsekuen. Menegakkan Islam ahlusunah wajamaah secara patuh kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Nahdatul Ulama.
Kedua, akan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus besar Nahdlatul ulama masa khidmat 2022-2027 dengan sebaik-baiknya. Demi kepentingan Nahdatul Ulama, kepentingan umat Islam dan kepentingan umat pada umumnya.
Ketiga, akan menyumbang tenaga dan pikiran dalam rangka ikhtiar untuk membangun manusia seutuhnya demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
"Maka dengan dibacanya ikrar ini kita menjadi satu kesatuan. Semua pengurus punyak kewajiban, punyak hak. Sebagaimana diatur dalam AD/ART. Semoga Allah memberikan kemudahan," harap KH. Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU dalam pengukuhan pengurus, termasuk Jusuf Hamka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |