13 Perusahaan Arab Tangani Katering CJH Indonesia

TIMESINDONESIA, MADINAH – Untuk musim haji tahun 2022, ada 13 perusahaan katering asal Arab Saudi yang dipercaya untuk melayani kebutuhan konsumsi jemaah haji asal Indonesia. Namun, aneka menu harus khas Nusantara, juru masak dan chef-nya, untuk masing-masing satu perusahaan harus dari Indonesia dan tiga orang pembantu katering dari Indonesia.
Dari masing-masing satu perusahaan katering ada satu dapur untuk makan pagi dan siang ada delapan dapur, untuk makan malam, ada lima dapur.
Advertisement
"Total ada 13 perusahaan untuk wilayah madinah," jelas Dewi Gustikarini, Kasie Konsumsi Daker Madinah, Jumat (3/6/2022).
Untuk chef dan juru masak asli Indonesia. "Insyaallah citarasa Indonesia. Tapi di Arab Saudi ada keterbatasan bumbu. Tapi kita upayakan bumbu dari Indonesia," aku Dewi.
Sebenarnya lanjut dia, di Arab Saudi juga ada bumbu segar, tapi ada keterbatasan. Jadi dicampur dengan powder untuk bumbu-bumbunya.
"Mereka (juru masak) ada yang sudah mukimin di sini. Artinya, itu ada kontrak perusahaan terhadap chef. Kontrak itu adanya hanya pada musim haji. Ada juga yang full kontrak oleh perusahaan terkait. Karena dapur-dapur tersebut, diluar haji juga melayani jemaah umrah," terangnya.
Ditanya soal pengalaman pihak perusahaan katering, Dewi mengatakan jika pihak 13 perusahaan itu, hampir 80 persen sudah ada pengalaman sebelumnya. "Sudah pernah melayani jemaah haji. Yang baru juga ada. Tapi tahun-tahun sebelumnya sudah pernah kerjasama melayani jemaah haji Indonesia".
Adapun proses atau persiapan pengolahan di dapur sampai dengan packing itu, kurang lebih kurang 5 jam, menuju distribusi. "Distribusi itu kita beri waktu 3 jam, dari distribusi perusahaan dapur menuju hotel disesuaikan jadwal kloter masing-masing," katanya.
Katering sebelum tiba di hotel, ada pengawasan katering. Mulai dari jumlah, kelayakan makanannya. "Diambil sampel dulu untuk dicek kesesuaian, menunya, rasanya dan masih layak atau tidak," rinci Dewi.
Setelah itu, pihak perusahaan akan membagikan ke masing-masing rombongan. Satu kloter 10 rombongan, per rombongan sekitar 45 maksimal. Akan disiapkan di ruang makan hotel. "Nanti ketua rombongan yang akan mengambil makanan tersebut, untuk dibagikan ke Ketua Regu lalu dibagikan ke jemaahnya," terangnya.
Dewi juga merinci syarat utama perusahaan yang boleh bekerja sama sebagai penyedia katering. Proses pemilihan perusahaan, terlebih dahulu diberikan informasi dibukanya pendaftaran penyediaan katering. Lalu pihak perusahaan silahkan untuk daftar.
"Kita berikan syarat harus dipenuhi. Seperti surat izin dapur, ketersediaan chef asal Indonesia. Pengalaman pernah melayani jemaah haji. Kita lihat syarat untuk ikut sebagai penyedia layanan konsumsi Indonesia," katanya.
Di dalam kontrak, jika melanggar, akan ada sanksi. Jika saat melayani tidak ada chef dari Indonesia, akan bayar ganti rugi. Selain itu, Dewi juga membeberkan soal makanan favorit bagi jemaah haji.
"Menu favorit adalah rendang, tempe ada tiga kali. Karena di Saudi juga ada perusahaan tempe terbesar di Jeddah, produksi tempenya Sukabumi dan Garut," akunya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |