Merpati di Tanah Suci, Saat Menjadi Pasukan Nabi Muhammad SAW

TIMESINDONESIA, MADINAH – Tanah Suci, Makkah dan Madinah, tak hanya menjadi kesukaan umat Islam untuk menunaikan Ibadah baik haji maupun Umrah.
Tanah yang tempat tinggal Nabi Muhammad SAW itu, juga disukai burung Merpati. Hampir di beberapa tempat yang pernah disinggahi Nabi Muhammad SAW, juga disukai oleh burung Merpati.
Advertisement
Mengapa di tanah suci banyak dan disukai burung Merpati? Dalam banyak riwayat sejarah Islam dan Perjuangan Nabi Muhammad menyebutkan, bahwa burung Merpati memiliki sejarah tersendiri dan bahkan ikut juga berjuang menjadi pasukan penyelamat Rasulullah dari kejaran kaum Quraisy.
Dikutip dari buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah oleh Muslim H Nasution, saat persembunyian Nabi Muhammad dan Abu Bakar, Allah menunjukkan kebesaran-Nya dengan menempatkan bantuan di mulut Gua Tsur.
Allah menempatkan ribuan laba-laba yang membuat sarang di pintu gua. Selain itu, Allah juga memerintahkan burung-burung Merpati liar supaya bersarang dan bertelur di mulut gua. Hewan-hewan inilah yang membuat para kaum kafir Quraisy terkecoh dan menghentikan pencarian Nabi.
Diketahui, Nabi Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama tiga malam. Selama persembunyian itu, Abu Bakar selalu melayani Nabi Muhammad. Ketika Nabi Muhammad SAW tertidur di pangkuannya, Abu Bakar sempat disengat binatang dari sebuah lubang yang ia tutupi.
Abu Bakar menahan sakit sekuatnya sampai meneteskan air mata hingga jatuh di wajah Nabi SAW. Lalu Nabi Muhammad SAW meludahi lukanya dan dalam sekejap rasa sakit tersebut hilang.
Selain Allah melindungi Nabi Muhammad dengan cara menutup lubang gua dengan laba-laba bersarang dan burung Merpati bertelur di lubang gua Tsur, juga ada orang yang turut membantu Rasulullah. Yakni, kedua anak Abu Bakar dan pembantu Abu Bakar.
Menurut Moenawar Khalil dalam bukunya, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, ketika bersembunyi di Gua Tsur, Nabi Muhammad dan Abu Bakar diberi bantuan dari luar gua oleh kedua anak Abu bakar, Abdullah dan Asma serta Amir bin Fuhairah pembantu Abu Bakar.
Setiap petang Abdullah pergi ke gua Tsur dengan membawa berbagai berita dari Makkah, terutama berita tentang Nabi Muhammad dan segala perbuatan kaum kafir Quraisy. Pada malam harinya, ia bermalam di dekat gua tersebut dan kembali ke Makkah sebelum terbit fajar. Adapun Asma, bertugas menyiapkan makan untuk Nabi Muhammad dan ayahnya.
Sedangkan Amir bin Fuhairah bertugas menggembalakan kambing sampai ke gua Tsur dan memeras air susunya untuk diminum oleh Nabi dan Abu Bakar. Setelah datang waktu malam, ia menggiring kambing-kambingnya kembali ke Makah untuk menghilangkan jejak Abdullah dan Asma. Selama persembunyian itu, Rasulullah dan Abu Bakar tidak pernah kekurangan makan dan minum.
Begitulah Allah melindungi dan menjaga Rasulullah dan sahabatnya saat bersembunyi dari kaum Quraisy di Gua Tsur. Sampai sekarang, gua ini selalu dikunjungi jemaah haji dan umrah untuk berziarah dari berbagai negara di dunia.
Kembali pada kisah burung Merpati, pantauan TIMES Indonesia, hampir disetiap tempat yang dulunya disinggahi dan bahkan tempat itu disayangi oleh Rasulullah, pasti ada burung Merpati. Contoh saja, di sekitar Masjid Nabawi. Hampir disetiap pintu masuk menuju Masjid Nabawi ada sekumpulan burung Merpati.
Pemandangan itu yang menjadi hiburan dan bahkan dibuat swafoto bersama oleh jemaah haji atau jemaah umrah saat keluar dari Masjid Nabawi. Di sekitar lokasi juga ada warga Arab yang menjual pakan untuk diberikan pada burung Merpati itu.
Harga pakan itu dijual dari harga 3 riyal hingga 5 riyal (sekitar Rp11.000-Rp20.000)dalam satu bungkusnya. Jemaah bisa langsung memberi makan pada sekumpulan burung tersebut.
"Salah satu amal nyata ya memberi makan burung merpati ini, jika di tanah suci," kata Siti Fauziyah, jemaah haji asal Solo, saat ditanya TIMES Indonesia, sembari memberi makan burung Merpati dan sambil difoto sama temannya, yang juga jemaah haji.
Tak hanya di Masjid Nabawi, di Masjid Uhud, Kiblatain dan Masjid Kuba, juga banyak burung yang menghiasi halaman masjid dan area tertentu di sekitar Masjid. Dikisahkan juga bahwa putri Rasulullah, Siti Fatimah Az Zahra paling suka dan rajin memberi makan burung Merpati, yang setiap hari berkumpul di halaman masjid Nabawi.
"Burung Merpati itu disenangi oleh Jin. Jika ada burung Merpati, Jin sibuk bersama burung Merpati. Tidak akan ganggu kita. Burung Merpati ini adalah burung yang sangat abadi. Burung Merpati yang menjaga keselamat Nabi atas perintah Allah saat di Gus Tsur," jelas KH Said Aqil Siraj, mantan Ketum PBNU, ditanya Ahmad Helmy Faishal Zaini, saat Kiai Said berkunjung ke Jabal Uhud, saat ibadah Umrah.
Dalam video pendek yang diunggah di akun Instagram Helmy Faishal Zaini itu, Kiai Said juga menjelaskan bahwa burung Merpati adalah burung yang diperintah oleh Allah untuk menutupi pintu gua Tsur yang menjadi tempat persembunyian Nabi dari kejaran kaum Quraisy.
"Burung Merpati dan Laba-lama yang menutupi pintu gua. Itu atas perintah Allah langsung. Nabi dan Abu Bakar yang ada di dalam gua Tsur itu," katanya.
Jemaah haji atau umrah, jika ada di tanah suci, terlihat sangat suka dengan burung Merpati. Bahkan tak jarang burung Merpati hinggap di bahu dan tangan setiap orang yang ada disekitar kumpulan burung Merpati itu. Sembari memberi makan. Begitulah sejarah burung Merpati di tanah suci yang pernah menjadi pasukan nabi saat di gua Tsur.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |