Peristiwa Nasional

Sampaikan Kinerja Kuartal III 2022, SKK Migas Singgung Arahan Presiden RI Jokowi

Senin, 17 Oktober 2022 - 16:42 | 22.08k
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, saat menyampaikan laporan Kinerja Hulu Migas Kuartal III Tahun 2022, di Kantor SKK Migas Jakarta, 17/10/22 (FOTO: Sumitro/TIMES Indonesia)
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, saat menyampaikan laporan Kinerja Hulu Migas Kuartal III Tahun 2022, di Kantor SKK Migas Jakarta, 17/10/22 (FOTO: Sumitro/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyinggung soal situasi global saat menyampaikan laporan Kinerja Hulu Migas Kuartal III Tahun 2022, di Kantor SKK Migas, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin 17 Oktober 2022.

"Kekhawatiran terhadap ancaman resesi dunia mulai terlihat dengan mulai meningkatnya inflasi secara global dipicu peningkatan harga energi dan pangan," kata Dwi Sucipto.

Advertisement

Situasi global ini dikatakan Dwi  mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kata Dwi, dalam sidang kabinet Presiden Jokowi memberikan arahan yang diteruskan kepada Kementerian ESDM agar melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi situasi global di tahun 2023.

Dwi mengatakan Net Zero Emission Target menyebabkan Investasi Renewables meningkat dan bersaing dengan investasi migas.

Di sisi lain, kebutuhan mendesak Eropa akan pasokan gas alam dan pengaruh energi transisi serta pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Asia, akan memainkan peran penting dalam industri minyak dan gas.

Untuk realisasi produksi terangkut (lifting) minyak dan gas bumi sendiri dilaporkan sampai dengan bulan September 2022 masih belum mencapai target 100%.

Tercatat lifting minyak sampai kuartal III 2022 baru mencapai 610,1 ribu barel per hari (bph) atau 86,8% dari target lifting minyak pada APBN 2022 sebesar 703 ribu bph.

SKK-Migas-a.jpg

Kemudian salur (lifting) gas bumi tercatat baru mencapai 5.353 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 92,3% dari target tahun ini sebesar 5.800 MMSCFD.

Dengan demikian, realisasi lifting migas hingga 30 September 2022 tercatat sebesar 1.562 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 89,8% dari target 1.739 juta BOEPD.

"Banyak hal yang menyebabkan produksi minyak dan gas ini. Produksi di awal tahun juga masuknya tidak setinggi yang diharapkan, sehingga produksi di awal tahun masih di level 616 ribu bph," ungkap Dwi.

Kendala itu diantaranya gangguan dilapanhan seperti penghentian operasi yang tidak direncanakan, kebocoran pipa hingga longsor. Kendala itu secara langsung berimbas pada penurunan produksi minyak dan gas.

Arahan Presiden RI Jokowi

Sebelumnya, Presiden Jokowi saat memimpin sidang kabinet di Istana Negara, Selasa 11 Oktober 2022, meminta jajarannya untuk menyiapkan langkah antisipasi dampak situasi global yang makin sulit terhadap perekonomian nasional.

"Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya. Yang paling buruk, yang buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan," ucap Presiden.

Presiden juga mendorong agar hubungan antarkementerian/lembaga dapat diperkuat dalam menangani urusan perlambatan ekonomi dunia serta krisis pangan, energi, dan keuangan.

"Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badainya itu datang, baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita," tuturnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES