Peristiwa Nasional

Satu Aremania Meninggal, Dokter Ungkap Ada Luka Kepala dan Tulang Selangka

Jumat, 21 Oktober 2022 - 10:47 | 23.53k
Jenazah korban tragedi Kanjuruhan saat keluar dari ambulance di RSSA Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Jenazah korban tragedi Kanjuruhan saat keluar dari ambulance di RSSA Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Korban meninggal dunia atas tragedi Kanjuruhan Malang kembali bertambah, kini total 134 jiwa. Korban tersebut bernama Reviano Dwi Afriansyah (17) yang dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (21/10/2022) pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Jenazah Reivano telah dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka, di Jalan Kebonsari, Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Advertisement

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSSA Malang, dr I Wayan Agung mengatakan, sebelum mendapatkan perawatan di RSSA Malang, Reivano sempat dirawat di Hasta Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kondisinya yang terus menurun, akhirnya Reivano dirawat di RSSA Malang. Total perawatan 21 hari, 18 hari diantaranya intensif di RSSA Malang.

"Dia sempat dirujuk dari Hasta Husada. Sejak masuk RSSA tidak pernah keluar ICU dan tidak pernah lepas dari ventilator. Kondisinya naik turun terus," ujar Wayan, Jumat (21/10/2022).

Wayan mengungkapkan, dalam pemeriksaannya, Reivano memiliki luka di kepala, tulang selangka atau fraktur klavikula dan tulang dada.

"Kondisi nafasnya tidak stabil. Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang klavikula (selangka). Lalu cedera kepala," ungkapnya.

Atas peristiwa ini, pihak RSSA pun mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya satu lagi Aremania usai mendapatkan perawatan di RSSA Malang.

Sudah ada tiga korban Kanjuruhan yang meninggal usai dirawat di RSSA Malang, sebelumnya pada Selasa (11/10/2022) ada Helen Prisela (20), kemudian sepekan kemudian ada Andi Setiawan (33) dan kini Reivano Dwi Alfiansyah (17) meninggal dunia.

"Dokter dan manajemen sangat berduka atas meninggalnya Reivano ini. Kami sudah merawat 18 hari. Kita terus berjuang bersama almarhum, tapi Allah menentukan kehendak lain dan dipanggil hari ini," tuturnya.

Sementara, kini masih ada 4 korban tragedi Kanjuruhan yang mendapat perawatan di RSSA Malang. Satu masih dirawat di ICU dan tiga diantaranya masih dirawat di HCU.

"ICU tinggal 1 pasien (perempuan), kondisinya juga masih tidak stabil, masih pakai ventilator. Kemarin ada dua, satu sudah turun ke HCU sekarang. Yang dua di rawat biasa, dalam waktu dekat bisa dipulangkan," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES