Peristiwa Nasional Tragedi Stadion Kanjuruhan

Imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Menpora RI: Suporter Harus Punya Organisasi Resmi

Selasa, 22 November 2022 - 13:41 | 20.62k
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI), Zainudin Amali meminta seluruh suporter di Indonesia segera memiliki organisasi resmi. Hal ini dilakukan setelah adanya tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa.

Zainudin mengatakan, pihaknya bersama federasi PSSI telah melakukan sosialisasi Undang-Undang tentang Keolahragaan dengan para suporter besar di Indonesia. Salah satunya, tentu membahas tentang pembentukan organisasi resmi suporter.

Advertisement

Akan tetapi, dalam sosialisasi tersebut juga mendorong suporter untuk memunculkan gagasan aturan yang diimplementasikan dalam organisasi suporter yang tetap sesuai dengan koridor Undang-Undang.

Lalu, suporter juga diminta harus intens menjalin komunikasi intens dengan masing-masing klub sepak bola di daerahnya masing-masing.

"Pembinaan suporter harus terorganisir. Kan banyak suporter yang tidak punya organisasi, punya AD/ART hingga keanggotaan. Itu yang kami dorong," ujar Zainudin, Selasa (22/11/2022).

Menurut Zainudin, saat ini suporter di Indonesia harus mulai terorganisir melalui organisasi masing-masing suporter yang dibentuk di setiap daerah. Dengan itu, jika ada oknum suporter yang melakukan pelanggaran bisa terdeteksi dan tentunya harus ikut bertanggungjawab.

"Kalau dulu ada yang ingin tidak terorganisir, ini tidak bisa lagi. Harus terorganisir, jadi kalau ada apa-apa (pelanggaran) dia (suporter) juga harus tanggungjawab juga," ungkapnya.

Tak hanya itu, dorongan pembentukan organisasi resmi suporter ini juga bertujuan untuk memberikan hak-hak para suporter, seperti jaminan perlindungan dan keselamatan.

"Jadi ada hak dan ada kewajiban. Mereka harus terdata dan harus punya relasi dengan klub. Sementara klub punya tanggungjawab membina juga," katanya.

Sementara, Zainudin mencontohkan seperti halnya suporter Persija Jakarta, yakni Jakmania yang dimana menjadi salah satu suporter yang telah memiliki organisasi resmi.

Ia berharap dengan terbentuknya organisasi resmi suporter, semua bisa berjalan dengan baik dan ditargetkan saat kompetisi liga bergulir, seluruhnya sudah terbentuk.

"Saya berharap begitu kompetisi sudah dimulai dengan ada penonton, organisasi suporter itu sudah terbentuk. Jadi jelas ini ada kartunya ada keanggotaannya, sehingga kalau ada apa-apa dia terjamin dan ada perlindungannya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES