Rois Aam: NU Jangan Jadi Organisasi Ikut-ikutan

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Rois Aam PBNU, KH Miftakhul Akhyar berpesan agar organisasi masyarakat (ormas) terbesar di dunia ini untuk tegas dan berkepribadian. Menyongsong abad kedua, NU jangan jadi organisasi yang imma'ah.
"Kita harus punya hati dan otak double, ibarat mobil punya dua gardan yang siap menggerakkan seluruh anggotanya, elemen-elemennya, dan mendapatkan energi untuk memasuki abad yang kedua ini," ungkap KH Miftakhul Akhyar dalam sambutannya saat acara 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Advertisement
NU harus menjadi organisasi yang sistemik. Organisasi yang naddhom, organisasi yang satu komando.
"Inilah sebenarnya yang dipesankan oleh para muassis. Tinggalkan hal-hal yang semuanya ikut-ikutan, tinggalkan sifat imma'ah atau kelompok imma'ah sebagaimana pesan Nabi Muhammad SAW," tegas Kiai Miftah.
Kelompok Imma'ah adalah orang-orang yang selalu mengatakan manakala orang lain melakukan kebaikan, ia tidak akan ketinggalan melakukan kebaikan. Tapi manakala orang lain melakukan kejelakan maka ia pun tidak ketinggalan ikut-ikutan melakukan kejelekan.
"Tegaskan kepribadianmu, samangatmu, manakala orang lain melakukan kebaikan, kamu jangan sampai ketinggalan melakukan kebaikan, manakala orang lain melakukan kejahatan, kamu harus melakukan kebaikan," tegas Kiai Miftah.
Diketahui bersama bahwa Resepsi 1 Abad NU dihelat di Gelora Delta Sidoarjo. Selama 24 jam nonstop perhelatan peringatan 1 Abad NU terus dilangsungkan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |