Peristiwa Nasional

Kementerian PUPR RI Percepat Pembangunan Infrastruktur KIT Batang, Tuntas Akhir 2023

Kamis, 03 Agustus 2023 - 12:44 | 58.60k
Ilustrasi pembangunan infrastruktur pendukung percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) pengembangan KIT Batang, di Jawa Tengah.(FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)
Ilustrasi pembangunan infrastruktur pendukung percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) pengembangan KIT Batang, di Jawa Tengah.(FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) secara terpadu telah membangun infrastruktur sebagai sarana untuk mendukung percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah. 

Dukungan infrastruktur utamanya untuk mempermudah akses kawasan, pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), penyediaan hunian pekerja hingga pengolahan sampah. 

Advertisement

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang, Kementerian PUPR RI terus mengupayakan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri. 

“Pembangunan kawasan industri ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi, dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” kata Menteri Basuki.

Untuk mendukung konektivitas, Kementerian PUPR RI melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR RI pada tahun 2020-2022 telah menyelesaikan pembangunan jalan kawasan dan akses menuju KIT Batang sepanjang 50,2 km dan 10 jembatan sepanjang 667 meter dengan total anggaran Rp1,82 triliun. 

Proyek-Strategis-Nasional-2.jpg

Kementerian PUPR RI melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga membangun drainase utama (bendung) KIT Batang untuk mengendalikan banjir kawasan seluas 450 hektare. Pekerjaannya telah dimulai pada 2021 dengan biaya APBN senilai Rp46 miliar. 

Selain itu, Ditjen SDA Kementerian PUPR RI juga membangun penyediaan air baku yang bersumber dari Sungai Urang paket 1 dan 2 berbentuk embung/reservoir dengan kapasitas tampung sekitar 1 juta m3. 

Selanjutnya sumber air dari Bendung Sungai Urang dimanfaatkan untuk penyediaan air minum KIT Batang dengan membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI. Dukungan infrastruktur berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 285 liter/detik, pekerjaan reservoir 4.500 m3, jaringan perpiaan air minum, dan bangunan pendukung. 

Proyek ini mulai dikerjakan pada 2021-2023 dengan kontraktor PT Duta Rama-PT Gala Karya (KSO) dengan nilai kontrak sekitar Rp166 miliar. Progres pekerjaan hingga Juni 2023 telah mencapai 86,7% dan ditargetkan selesai tahun ini. 

Selain penyediaan air minum, BPPW Jawa Tengah juga membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 m3/hari. IPAL KIT Batang terintegrasi dengan limbah domestik dari tenant yang telah dilakukan pretreatment dengan teknologi pengolahan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Pembangunan IPAL dilengkapi dengan jaringan perpipaan sepanjang 18 km menggunakan pipa HDPE berdiameter 160-500 mm dan 14 titik wetpit untuk mengalirkan air limbah secara grafitasi ke IPAL. Pembangunan IPAL mulai dikerjakan dengan biaya APBN senilai Rp344 miliar pada Desember 2021 dan progres saat ini sudah 80%.   

Infrastruktur bidang permukiman lainnya untuk mendukung pengembangan KIT Batang adalah pembangunan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 140 ton/hari. Untuk mendukung kawasan Fase I  seluas 450 hektare telah diselesaikan pembangunan 1 unit hanggar berkapasitas pengolahan 35 ton/hari beserta bangunan pendukung untuk mengolah sampah domestik dari tenant, rumah susun, dan lainnya. 

“Pengolahan di dalam TPST meliputi pengolahan organik menjadi kompos dan anorganik untuk didaur ulang. Pembangunan TPST ini sudah selesai, namun belum beroperasi karena belum ada aktivitas tenan di KIT Batang,” kata Kepala BPPW Jateng Kuswara. 

Kementerian PUPR RI juga menyediakan rumah susun (rusun) bagi pekerja sebanyak 10 tower. Pembangunan rusun ini telah selesai pada 2022 dengan biaya sekitar Rp429,2 miliar dengan tipe barak setinggi 5 lantai. Diharapkan dengan selesainya pembangunan rusun di lokasi yang dekat dengan tempat kerja dapat memberi nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja di KIT Batang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES