Peristiwa Nasional

Kiai Said Aqil: Radikalisme dan Terorisme Bukan Karakter Bangsa Indonesia

Selasa, 15 Agustus 2023 - 15:48 | 88.56k
Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI), Kiai Haji Said Aqil Siradj. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI), Kiai Haji Said Aqil Siradj. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI), Kiai Haji Said Aqil Siradj, mengungkapkan bahwa ancaman radikalisme dan terorisme merupakan masalah global yang datang dari luar negeri dan bukanlah bagian dari karakter bangsa Indonesia.

Dalam pernyataannya kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (15/8/2023), Said Aqil menegaskan bahwa virus radikalisme dan terorisme telah menyebar di berbagai belahan dunia dan masih menjadi ancaman serius hingga saat ini. 

Advertisement

Namun, mantan Ketua Umum PBNU itu menegaskan bahwa karakter bangsa Indonesia tidak mengakar pada ideologi tersebut. 

"Ternyata radikalisme, terorisme ada dimana-mana, dan sampai hari ini masih ada. Menjadi ancaman bagi kita semua, yang suhunya itu merupakan asing bagi karakter bangsa kita. Itu jelas virus radikalisme, terorisme datang dari luar, bukan karakter bangsa Indonesia," kata Said Aqil.

Mengenai penangkapan salah seorang oknum pegawai PT KAI oleh Densus 88 Antiteror Polri terkait dengan dugaan keterlibatan jaringan terorisme, Said Aqil menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian. 

Menurutnya, penanganan terhadap individu-individu yang terlibat dalam kegiatan terorisme harus dilakukan secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

Said Aqil juga menegaskan bahwa terorisme adalah musuh agama dan musuh kemanusiaan. Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan radikalisme dan terorisme, menjadikannya sebagai musuh bersama. Menurutnya, ideologi radikalisme dan terorisme bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat dan negara.

Pernyataan Said Aqil juga diperkuat dengan merujuk kepada ayat Al Quran, Surat Al Ahzab ayat 60. Ia menjelaskan, "Dalam Al Quran dikatakan, Walmurjifuuna filmadiinati lanukhriyannakabihim; wahai Muhammad (Nabi Muhammad SAW) orang-orang yang bikin gaduh/ribut di Madinah, usir. Jadi Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah (melalui Al Quran) mengusir orang yang bikin gaduh di Madinah, dan tidak boleh hidup di Madinah."

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, memberikan tanggapan positif terhadap tindakan Densus 88 Antiteror yang berhasil menangkap oknum pegawai PT KAI yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme. 

Didiek mengungkapkan bahwa PT KAI sepenuhnya mendukung tindakan pihak kepolisian dan akan terus berkoordinasi dalam hal penanganan kasus ini.

Didiek juga menyebutkan bahwa oknum pegawai PT KAI yang ditangkap merupakan juru lansir di Stasiun Jakarta Kota. Ia juga menjelaskan bahwa sejak tahun 2018, PT KAI telah menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme di seluruh daerah operasi kereta api.

Kerja sama antara PT KAI dan BNPT telah diperpanjang pada September 2021, dengan fokus pada sinergitas dalam pencegahan penyebaran paham radikal terorisme di lingkungan kereta api.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES