Ragam Nama Indonesia Sebelum Merdeka, Apa Saja ya?

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hari ini Indonesia merayakan kemerdakaan yang ke- 78 tahun. Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan pulau-pulau yang membentang, terdiri dari suku bangsa dan bahasa.
Namun tahukah Anda jika sebelum merdeka, Indonesia memiliki banyak nama? Sebagian nama itu merupakan julukan dari pelaut yang singgah, namun ada juga nama yang disematkan oleh pribumi.
Advertisement
Apa saja ya nama Indonesia sebelum merdeka?
Dwipantara
Nama Dwipantara tertulis dalam catatan kuno bangsa India pada tahun 78 Masehi.
India merupakan negara yang dekat dengan 'Dwipantara' karenanya kesamaan agama, yaitu Hindu. Banyak kerajaan di Dwipantara yang juga menganut Hindu.
India menyematkan nama Dwipantara berasal dari bahasa sansekerta, yakti Dwipa artinya pulau dan Antara yang berarti luas atau seberang.
Ya, pada zaman itu India melihat banyaknya kepulauan yang indah di seberang negaranya. India dan Dwipantara banyak melakukan kegiatan dagang dan kegiatan sosial agama bersama.
Nusantara
Setelah Dwipantara, nama Nusantara tercetus saat kejayaan Kerajaan Majapahit.
Sekira tahun 1336, Mahapatih Gajah Mada menyerukan Sumpah Palapa yang termahsyur itu.
"Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti Palapa."
Artinya "Jika telah menyatukan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."
Masa Nusantara merupakan masa kejayaan Majapahit. Bahkan wilayah Nusantara tak hanya di Pulau Jawa, tapi juga Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu), Manila (Salucung, Sulawesi, Papua dan beberapa pulau lainnya.
Sayang keruntuhan Majapahit sekaligus menghancurkan Nusantara dan memecahbelah kerajaan lainnya.
Hindia
Setelah nama Nusantara, muncul nama Hindia saat kedatangan bangsa Eropa. Abad ke-15, penjelajah asal Portugis Vasco da Gama menemukan kepulauan indah di perairan Samudera Hindia.
Karena pribumi saat itu juga tak paham tanah apa yang dipijaknya, maka Vasco da Gama memberikan nama Hindia, karena letaknya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Sementara nama Hindia (untuk menyebut samudera itu) dicetuskan oleh Herodotus, sejarahwan asal Yunani.
Hindia Belanda
Nama Indonesia pun kembali berubah menjadi Hindia Belanda. Nama itu dipakai karena Kerajaan Belanda berhasil mengusir Portugis dari tanah ini.
Jenderal Cornelis de Houtman menegaskan nama Hinda Belanda sebagai penekanan bahwa sejak saat itu Hindia berada di bawah kekuasaan Belanda.
Seiring dengan penjajahan Belanda, VOC, perusahaan dagang itu juga banyak melakukan perdagangan rempah ke Eropa. Sehingga nama Hindia Belanda pun makin terkenal di Eropa.
Insulinde
Nama ini terdengar sangat asing ya. Tapi jangan salah Insulinde juga pernah menjadi nama Indonesia.
Insulinde dicetuskan oleh Eduard Douwes Dekker, seorang penulis asal Belanda pada tahun 1860. Alasannya, ia merasa jijik dengan nama Hindia Belanda karena perlakuan buruk Belanda pada warga pribumi kala itu.
Meski berasal dari Belanda, Douwes Dekker kerap memberikan kritikan pedas pada Kerajaannya. Termasuk mengusulkan nama Insulinde untuk menggantikan Hindia Belanda.
Menurut Dekker, Insulinde merupakan kata yang lebih baik, sebab memiliki arti kepulauan.
(FOTO: nationalgeographic.grid.id)
Kepulauan Melayu
Setelah sempat menggunakan nama Insulinde, Indonesia kembali berganti nama pada tahun 1869.
Saat itu Alferd Russsel Wallace, penjajah asal Inggris yang memberikan nama The Malay Archipelago atau Kepulauan Melayu.
Kepulauan Melayu saat itu tak hanya di Indonesia (kini) saja, tapi juga mecapai Singapura, dan Malaysia.
To-Indo
Jepang juga punya nama sendiri untuk Indonesia. Saat menjajah Indonesia, Jepang menyematkan nama To-Indo, yang berarti Hindia Timur.
Nama itu diberikan sebab melihat letak geografis Indonesia yang berada di sebelah timur samudera Hindia.
Indonesia
Akhirnya secara resmi Indonesia menggunakan namanya sendiri pada tahun 1945.
Sebenarnya nama Indonesia pernah disebutkan dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928 untuk menunjukkan sebagai Bangsa, Bahasa, dan Tanah Air.
Mohammad Hatta, salah satu Proklamator juga beberapa kali menyebut Indonesia saat masih menempuh pendidikan di Belanda.
Namun, dikutip dari Robert Edward Elson dalam buku The Idea of Indonesia, Sejarah Pemikiran dan Gagasan (2008) nama Indonesia sendiri sudah ada sejak tahun 1850. Nama itu dicetuskan oleh ilmuwan sekaligus pengamat sosial asal Inggris, George Samuel Windsor Earl.
Earl memberikan nama Indu-nesians dasi sisi etnografis untuk menunjukkan cabang ras polinesia yang menghuni Kepulauan Hindia.
Kemudian James Richardson Logan dan George Samuel yang juga berasal dari Inggris menyempurnakan kata Indu-nesians menjadi Indonesia.
Nama Indonesia tertulis dalam catatan mereka yang berjudul Journal of the Indian Archipelagi and Eastern Asia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rizal Dani |