Debat Pilpres 2024 Pertama, Koalisi Cek Fakta Temukan Kejanggalan pada 41 Klaim Kandidat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO), dan 19 media melaksanakan "live fact checking" dalam debat pilpres 2024 perdana di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Selasa (13/12/2023) malam.
Debat tersebut, yang mengangkat tema tentang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga, dianggap penting untuk memberikan gambaran posisi, perspektif, dan kebijakan para kandidat terkait isu-isu nasional.
Advertisement
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, menekankan urgensi debat para calon presiden sebagai wadah untuk memahami sikap dan kebijakan kandidat terhadap permasalahan bangsa. Di samping itu, proses cek fakta juga dianggap penting untuk memastikan bahwa pernyataan yang disampaikan kandidat tidak mengandung data yang keliru atau disalahgunakan. Dhyatmika menyampaikan, "Tim media dalam koalisi cek fakta.com ingin membantu memastikan bahwa tidak ada data yang keliru atau disalahgunakan oleh para kandidat."
Pemeriksaan fakta yang dilakukan oleh anggota koalisi bertujuan untuk membantu publik memeriksa kebenaran klaim para kandidat. Menurut Sekjen AJI, Ika Ningtyas, pernyataan kandidat dalam debat perdana tidak seluruhnya sesuai dengan konteks dan data. Ia menyoroti adanya pernyataan yang sesuai dengan data, tetapi juga yang menyesatkan, menunjukkan ketidaksesuaian atau ketidakcocokan dengan konteks.
Dalam "live fact checking" debat pilpres perdana, hingga pukul 22.30 WIB, anggota koalisi berhasil memeriksa 41 klaim para kandidat dan menghasilkan 54 artikel. Jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah seiring berjalannya waktu. Klaim tersebut bisa diakses masyarakat melalui CekFakta.com.
Kolaborasi AJI, AMSI, MAFINDO, dan 19 media dalam melakukan pemeriksaan fakta bertujuan untuk membantu publik memeriksa akurasi pernyataan atau klaim para kandidat. Harapannya, publik tidak terjebak dalam hoaks atau pernyataan yang tidak berbasis data, sehingga dapat membentuk budaya yang lebih produktif di era demokrasi.
Debat capres pada Pilpres 2024 akan berlangsung sebanyak lima kali. Debat kedua, yang dijadwalkan pada 22 Desember, akan membahas tema ekonomi, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |