Peristiwa Nasional

Rizal Ramli, Tokoh Indonesia yang Dijuluki Rajawali Ngepret

Selasa, 02 Januari 2024 - 22:22 | 48.24k
Rizal Ramli saat hidupnya. (FOTO: dok TIMES Indonesia)
Rizal Ramli saat hidupnya. (FOTO: dok TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berita duka, Rizal Ramli, seorang mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024). Kabar menyebutkan,  Rizal Ramli mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 19.30 WIB.

Rizal Ramli, dikenal sebagai individu yang berani mengungkapkan pendapatnya, dan karena itu, ia sering kali mendapatkan sejumlah julukan, termasuk Sang Penerobos dan Rajawali Ngepret.

Advertisement

Hal itu disebabkan karena beberapa orang menyebut Rizal Ramli sebagai "Sang Penerobos"  akibat gagasannya yang tidak biasa namun efektif dan mendukung kepentingan rakyat. 

Pada September 2013, Rizal Ramli juga dipilih sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) dalam konteks persaingan setelah terjadinya perpecahan dalam organisasi tersebut.

Disarikan dari berbagai sumber, Rizal Ramli lahir pada 10 Desember 1954, dan merupakan salah satu tokoh pergerakan mahasiswa pada era 1977/1978, ahli ekonomi, dan tokoh perubahan di Indonesia.

Semasa hidup, Riza pernah menduduki berbagai posisi strategis, termasuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI menggantikan Indroyono Soesilo pada tanggal 12 Agustus 2015. 

Di samping itu, Rizal Ramli pernah menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, dan Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ia pun pernah diajukan oleh Soeharto sebagai menteri di Kabinet Pembangunan VII dan oleh Gus Dur untuk menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, namun dia menolak semuanya.

Tidak hanya di tingkat nasional, di dunia internasional, Rizal pernah diamanahi menjadi anggota tim penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama sejumlah tokoh ekonomi dari negara-negara lain.

Bahkan, dirinya juga menolak tawaran jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) dari PBB pada November 2013. Keputusan ini diambil karena ia ingin memusatkan perhatiannya untuk berbakti kepada negara dan bangsa Indonesia.

Pada Oktober 2015, Eddy Ganefo mengambil alih posisi ketua umum Kadin Indonesia dari Rizal. Setelah periode yang cukup lama tanpa terlibat dalam pusat kekuasaan, Rizal Ramli, pada bulan Agustus 2015, diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk mengemban tugas di bidang kemaritiman dan sumber daya.

Meskipun telah menjadi bagian dari pemerintahan, sikap kritis Rizal tetap tidak berubah. Ia secara rutin mengeluarkan kritik tajam (dikenal sebagai kepret) terhadap hal-hal yang dianggapnya tidak mendukung kepentingan bangsa dan negara, sehingga ia diberi julukan baru "Rajawali Ngepret".

Riwayat pendidikan

Mantan Ketua Kadin tersebut menyelesaikan pendidikannya dari sekolah dasar hingga SMA di kota Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya, ia melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Fisika.

Ketika masih mahasiswa, ia pernah menjabat sebagai Presiden Student English Forum (SEF) ITB dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB dari tahun 1976 hingga 1977. 

Namun, pada 1978, ia sempat dipenjara oleh pemerintahan Orde Baru karena kritik-kritik yang diungkapkannya terhadap kebijakan-kebijakan Soeharto.

Seorang pengagum Einstein yang pernah menempuh pendidikan di ITB, akhirnya berhasil meraih gelar doktor ekonomi dari Universitas Boston pada 1990. Selamat jalan, Rizal Ramli. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES