Peristiwa Nasional

231 Kasus DBD Masuk Kota Malang, Pj Wali Kota Upayakan Berantas Sarang Nyamuk

Jumat, 05 April 2024 - 23:09 | 37.78k
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat memeriksa kondisi lingkungan di wilayah Kelurahan Sukun, Kota Malang. (Foto: Prokopim Setda Kota Malang/TIMES Indonesia)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat memeriksa kondisi lingkungan di wilayah Kelurahan Sukun, Kota Malang. (Foto: Prokopim Setda Kota Malang/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat di Kota Malang. Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat pada triwulan pertama tahun 2024 sudah ada 231 kasus DBD.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, dari 231 kasus yang terlaporkan, dua diantaranya meninggal dunia.

Advertisement

"Yang meninggal dua, satu berusia 8 bulan dan satu lagi berusia 1 tahun. Keduanya berasal dari Kecamatan Sukun," ujar Husnul, Jumat (5/4/2024).

Ia mengungkapkan, peningkatan kasus DBD di Kota Malang pada tahun 2024 ini cukup meningkat signifikan. Sebab, di tahun 2023 lalu sejak Januari hingga Desember tercatat ada 426 kasus.

"Tahun 2023 ada 426 kasus dan itu mulai Januari sampai Desember. Di tahun ini, baru sampai bulan Maret sudah 231 kasus," ungkapnya.

Ia menjelaskan, penyebab meningkatnya kasus DBD ini dikarenakan beberapa faktor. Pertama, kurangnya kebersihan lingkungan dan kesadaran masyarakat, sehingga memicu sarang-sarang baru bagi nyamuk Aedes Aedypti.

Kedua, masyarakat kurang sadar dalam melakukan pemeriksaan dini saat gejala-gejala DBD muncul.

"Gejala DBD itu gampang dikenali. Mulai panas dua hari turun dan naik lagi. Nah ini harusnya langsung ke faskes (fasilitas kesehatan)," katanya.

Sementara, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebutkan, dengan kenaikan kasus DBD yang cukup signifikan, ia akan mengupayakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PNS) secara masif.

Hal tersebut, kata Wahyu, merupakan langkah paling efektif dilakukan untuk menangani penyebaran kasus DBD.

"Maka kita mulai bersama dengan kerja bakti melakukan PSN untuk penanganan DBD. Apalagi di kelurahan Sukun ini sudah ada temuan kasus dan saat kami melihat langsung, memang masih banyak tempat yang diindikasi menjadi sarang nyamuk," tuturnya.

Wahyu juga menekankan pentingnya memasifkan PSN dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Melalui peningkatan pemberantasan sarang nyamuk, tentu upaya pencegahan bisa tertangani dengan baik dan kasus DBD di Kota Malang bisa terkendali.

"Kita tidak perlu menunda, termasuk juga selalu mengedukasi masyarakat agar mereka sadar. Sebab, kalau bukan dari warga sekitar mau siapa lagi," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES