Peristiwa Nasional

Angkat Bahasa Daerah ke Kancah Global, Balitbang Diklat Kemenag Terjemahkan Al-Qur'an ke Bahasa Betawi

Kamis, 11 Juli 2024 - 10:09 | 24.24k
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno menyampaikan proses penerjemahan Al-Qur'an ke bahasa Betawi. (FOTO: dok. Balitbang dan Diklat Kemenag) 
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno menyampaikan proses penerjemahan Al-Qur'an ke bahasa Betawi. (FOTO: dok. Balitbang dan Diklat Kemenag) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag RI) telah banyak mengeluarkan Al-Qur'an dengan terjemahan bahasa daerah. Kini bahasa Betawi yang sedang dalam proses penerjemahan. 

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno menyampaikan, proses penerjemahan Al-Qur'an dengan Bahasa Betawi tersebut telah selesai 15 juz Al-Qur'an dalam kurun waktu empat bulan. Menurutnya, bahasa Betawi adalah bahasa yang familiar di kalangan masyarakat.

Advertisement

“Oleh karena itu, penggunaan bahasa Betawi yang tepat dan sesuai sangat penting untuk memastikan tidak terjadi kesalahan saat diterbitkan,” ucap Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno dalam keterangan persnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (11/7/2024). 

Ia menjelaskan, selain melibatkan ahli bahasa lokal, penerjemahan Al-Qur'an dengan bahasa Betawi juga perlu memperhatikan sisi penafsiran. “Tidak sekadar menerjemahkan, tetapi harus melibatkan ahli tafsir,” jelasnya. 

Suyitno menegaskan program penerjemahan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkaya khazanah budaya lokal, tetapi juga untuk mengukuhkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk. 

“Dengan demikian, diharapkan akan tercipta harmoni sosial yang lebih kuat dan saling menghormati di antara berbagai komunitas yang ada di Indonesia,” tegasnya. 

Salah satu indikator penting, lanjut Suyitno, dalam Moderasi Beragama adalah apresiasi terhadap budaya dan kearifan lokal.

“Orang-orang sering mengatakannya from local to global, dari bahasa daerah kita bawa ke dunia dan ini merupakan langkah penting pemerintah dalam melestarikan budaya lokal melalui pendekatan keagamaan,” imbuhnya. 

Dukungan PTKIN

Penerjemahan Al-Quran dalam bahasa Betawi juga melibatkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof. Asep Saepudin Jahar mengatakan kampusnya berperan penting dalam mendorong terbitnya Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi. 

“Kampus memberikan dukungan melalui kontribusi dan kolaborasi para ahli di Pusat Studi Betawi UIN Syarif Hidayatullah,” ungkapnya.

Sebagai lembaga, lanjut Asep, UIN Syarif Hidayatullah dan Puslitbang LKKMO memiliki tanggung jawab untuk melestarikan bahasa dan budaya Betawi dalam konteks Al-Qur’an. 

“Oleh karena itu, kami sangat senang bisa berkontribusi aktif dalam menghadirkan Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi,” terangnya. 

“Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi memiliki irisan-irisan bahasa serta budaya yang perlu dipahami anak muda. Bahkan generasi tua dapat memahami secara orisinal kandungan dan makna Al-Qur’an dalam konteks bahasa Betawi sebagai bahasa ibu,” tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES