Peristiwa Nasional Info Haji 2024

Dituding Tak Prioritaskan Jemaah Haji Lansia, Abdul Rochman: Fokus Kami Justru Pada Lansia

Jumat, 19 Juli 2024 - 21:56 | 34.84k
Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rochman. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rochman. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah mengkritik Kementerian Agama karena dianggap tidak memprioritaskan penyelesaian antrean jemaah haji lanjut usia (lansia). Luluk menyebut ada sekitar 35 ribu calon jemaah haji Indonesia yang lansia dengan umur 80-90 tahun yang masih dalam antrean.

Menanggapi hal ini, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rochman menegaskan bahwa Kementerian Agama justru memberikan perhatian khusus kepada jemaah haji lansia. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, penyelenggaraan ibadah haji mengusung tagline "Haji Ramah Lansia".

Advertisement

"Salah satu upaya yang dilakukan terkait perhatian itu adalah mengalokasikan kuota prioritas lansia hingga 5% dari kuota normal jemaah haji reguler tahun ini, yakni 203.320 jemaah," jelas Abdul Rochman, atau yang akrab dipanggil Adung, di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Adung menjelaskan bahwa prinsip dasar keberangkatan ibadah haji adalah sesuai urutan nomor porsi. Pasal 26 Peraturan Menteri Agama No 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler mengatur bahwa pengisian kuota jemaah haji diperuntukkan bagi tiga pihak: jemaah haji reguler tunda berangkat, jemaah haji reguler yang masuk alokasi kuota tahun berjalan, dan prioritas jemaah haji lansia.

"Tahun ini, ditetapkan besaran prioritas lansia adalah 5% dari kuota normal. Dari 203.320 kuota normal jemaah haji reguler, kami alokasikan 10.166 prioritas lansia yang memenuhi kriteria. Namun, hanya 4.500 jemaah yang melakukan pelunasan atau sekitar 44%," jelas Adung.

Sebanyak 5.666 kuota prioritas lansia yang tersisa kemudian diisi oleh jemaah yang telah melunasi biaya haji namun dengan status cadangan, berdasarkan urutan nomor porsi.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), saat ini terdapat 34.421 jemaah lansia dengan rentang usia 80-89 tahun. Menurut Adung, banyak faktor yang menyebabkan jemaah tidak mengambil kesempatan mengisi kuota prioritas lansia, termasuk aspek ekonomi, kesiapan fisik, dan pendamping lansia.

"Ada jemaah yang berharap saat berangkat ada pendampingnya, namun jemaah yang akan mendampingi belum memenuhi kriteria berangkat tahun ini. Sehingga, ada yang memilih untuk menunggu," paparnya.

Adung menegaskan bahwa kesempatan telah diberikan untuk lansia, namun tidak semua jemaah melakukan pelunasan biaya haji tahun ini. "Kemenag tentu tidak bisa memaksa jemaah untuk melunasi, apalagi sampai mengharuskan," tandasnya.

Dengan demikian, kritik Luluk Nur Hamidah dianggap tidak berdasar karena Kementerian Agama telah menjalankan berbagai kebijakan untuk memprioritaskan jemaah haji lansia. Upaya ini termasuk pengalokasian kuota khusus dan penyediaan fasilitas serta layanan yang ramah bagi lansia.

Pihak Kementerian Agama mengimbau jemaah lansia yang belum melakukan pelunasan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan mengutamakan kesehatan serta kesiapan fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES