Ekosistem Ekonomi Haji: Pengembangan Potensi Ekspor dan Inovasi Katering

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menag Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan pengembangan signifikan dalam ekosistem ekonomi haji pada tahun 2024. Dalam penutupan acara penyelenggaraan haji di Pondok Gede, Yaqut menjelaskan beberapa langkah yang diambil untuk memaksimalkan potensi ekonomi melalui kegiatan haji.
"Tahun ini, kami berhasil meningkatkan ekspor bumbu Nusantara dari 16 ton menjadi lebih dari 70 ton," ungkap Yaqut. Bumbu-bumbu ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur penyedia katering jemaah haji Indonesia. Dengan peningkatan ini, potensi ke depan masih terbuka lebar, mengingat kebutuhan yang mencapai 300 ton.
Advertisement
Selain itu, pengiriman daging dam petugas dan jemaah haji dalam bentuk kemasan daging olahan juga diperkenalkan. "Tahun ini, kami berhasil mengelola 6.755 kambing dam petugas dan jemaah haji," jelas Yaqut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.000 daging kambing akan dikirim ke Indonesia dalam bentuk kemasan daging olahan. Dengan kemasan 0,5 kg, diperkirakan akan menjadi 15.000 paket. Daging kambing lainnya didistribusikan melalui Jam'iyyah Khairiyah, lembaga sosial di Makkah, sebagai kontribusi dalam pencegahan stunting.
Inovasi lainnya adalah penggunaan makanan siap saji dari Indonesia dalam layanan katering jemaah haji. Tahun ini, total sekitar 1,7 juta boks makanan siap saji didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna. "Jumlah ini masih bisa ditingkatkan, karena potensi kebutuhannya bisa mencapai 5-6 juta boks," kata Yaqut. Makanan siap saji ini memenuhi cita rasa Nusantara, memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi jemaah haji.
Menag Yaqut juga menyoroti pentingnya inovasi ini dalam mendukung perekonomian nasional. "Pengembangan ekosistem ekonomi haji tidak hanya memberikan manfaat bagi jemaah, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia," tambahnya. Dengan berbagai langkah ini, penyelenggaraan haji 2024 tidak hanya berhasil dari segi pelaksanaan ibadah, tetapi juga dalam mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rochmat Shobirin |