
TIMESINDONESIA, JAKARTA – PBNU dan PKB kembali berseteru. Bahkan, organisasi yang dipimpin oleh KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya akan merebut partai politik yang dinakhodai oleh Muhaimin Iskandar tersebut.
Perseteruan PBNU dan PKB bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, dua kelompok yang mengatasnamankan PKB Gus Dur dan PKB Muhaimin juga sering bersitegang.
Advertisement
Hal itu dilatar belakangi atas sejarah konflik Gus Dur dan Muhaimin atas legalitas kepemimpinan PKB. Kini, kelompok PKB Gus Dur tersebut berada dipuncak kepemimpinan PBNU. Salah satunya misalnya seperti Gus Yahya.
Terbaru, PBNU kembali memberikan penegasan bahwa PKB didirikan untuk bangsa, bukan untuk Muhaimin Iskandar dan segelintir elit saja.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Suleman Tanjung mengatakan, PKB saat ini telah melenceng dari tujuan awal pendirian dan hanya dikuasai oleh segelintir elit.
"PBNU melihat ada upaya dari segelintir elit PKB yang ingin membelokkan sejarah dan ingin menjauhkan PKB dari NU," katanya dalam Rapat Pleno PBNU di Jakarta, Sabtu, Minggu (28/7/2024), dikutip dari Antara.
Ia membeberkan, PBNU menginginkan segera adanya pembentukan panitia khusus (pansus) tentang PKB karena melihat adanya gejala pembelokan sejarah PKB yang dilakukan segelintir elit partai tersebut.
Ia mengaku, pembicaraan informal dari para pengurus tentang rencana pembentukan pansus atau Tim Lima tentang PKB pun turut mewarnai Rapat Pleno PBNU yang digelar pada 27-28 Juli 2024.
“Para peserta rapat pleno dalam pembicaraan informal umumnya sepakat PBNU menginginkan agar PBNU menyikapi perilaku dan pernyataan elit-elit PKB," jelasnya.
Pada penutupan rapat pleno, Minggu (28/7/2024), kata dia, pihaknya akan mengumumkan pembentukan Pansus PKB untuk mengembalikan PKB ke rumah aslinya, yaitu NU.
Kata dia, pembentukan pansus tersebut ini dikhususkan untuk elit PKB, sehingga para kader PKB di bawah diminta untuk tetap tenang. “Ini khusus penyikapan terhadap elit PKB,” katanya.
Penjelasan Sekjen PBNU
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk semacam pansus untuk mengembalikan PKB ke NU.
"Pansus itu bakal disebut sebagai Tim Lima yang bekerja untuk meluruskan sejarah PKB," kata dalam keterangan tertulis.
Ia mengklaim, pemilik sah partai politik yang dipimpin oleh Muhaimin itu adalah NU. Tim Lima yang akan dibentuk tersebut akan menyerupai Tim Lima yang dahulu pernah dibentuk PBNU di awal reformasi ketika mendirikan PKB.
Tim Lima itu, lanjut dia, akan segera diwujudkan jika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam Kiai Haji (KH) Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
"Kami akan undang bergabung seluruh tokoh, para aktivis NU untuk dimintai pendapatnya terkait hal ini," ujarnya.
Respon Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar pun merespon apa yang disampaikan oleh PBNU tersebut. Ia menegaskan, bahwa PKB adalah milik masyarakat Indonesia.
"Kenapa saya bangga karena Anda-lah orang-orang yang terpilih, yang dipercaya oleh rakyat, dipercaya oleh PKB 5 tahun ke depan memiliki mandat sejarah, mandat rakyat dan mandat mengelola legislatif," katanya belum lama ini.
Anggota DPR itu juga menyampaikan, bahwa PKB didirikan bukan hanya untuk warga NU saja, melainkan untuk masyarakat Indonesia.
"Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |