Peristiwa Nasional

Strategi Baru PBNU: Membangun Organisasi Layaknya Pemerintahan

Minggu, 28 Juli 2024 - 15:54 | 60.47k
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menegaskan pentingnya transformasi struktur organisasi NU agar berfungsi layaknya pemerintahan. Hal ini disampaikan dalam Rapat Pleno NU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, yang berlangsung pada 27-28 Juli 2024.

"Sejak awal, kami telah menekankan bahwa kita ingin membangun konstruksi jam'iyyah yang berfungsi seperti pemerintahan dengan struktur pengurus sebagai pemerintah dan jamaah sebagai warganya," ungkap Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf.

Advertisement

Menurut Gus Yahya, ada empat komponen strategis yang harus diwujudkan untuk mencapai tujuan ini. Keempat poin itu antara lain.

1. Agenda Sistematis

Langkah strategis untuk menanggulangi masalah universal yang dihadapi masyarakat Indonesia dan dunia harus dirancang dengan sistematis dan logis. "Agenda-agendanya harus sistematis, tidak boleh centang-perenang, dan harus mencerminkan strategi untuk menanggulangi masalah universal," jelas Gus Yahya.

2. Manajemen Terstruktur

Sistem manajemen dan tata kelola organisasi yang koheren dan solid diperlukan. Untuk mencapai hal ini, Gus Yahya menekankan pentingnya asesmen kompetensi terhadap para kader NU yang bertanggung jawab atas berbagai badan atau lembaga di bawah naungan PBNU.

3. Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN)

Kisi-kisi pelatihan dan kaderisasi tingkat tertinggi telah disiapkan untuk memastikan keberlanjutan dari tingkat dasar hingga menengah. "Alhamdulillah, kita sudah menyelesaikan semacam kisi-kisi untuk pelatihan kader tingkat tertinggi yaitu Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU," kata Gus Yahya.

4. Transformasi Digital

Melalui NU Digdaya (Digitalisasi Data dan Layanan), NU berupaya mengelola organisasi secara digital. "Kita sudah selesaikan desain digital ini yang nantinya akan terus kita bangun menjadi semesta digital NU. Sehingga nanti semua urusan orang NU ada di sini. Alhamdulillah, desain dasarnya sudah jadi," tambah Gus Yahya.

Senada dengan Gus Yahya, Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga menekankan tiga langkah untuk mewujudkan koherensi antarprogram kerja PBNU. 

Pertama, perencanaan utuh dan komprehensif. Langkah ini melibatkan Lakpesdam yang bertransformasi menjadi Bappenu.

Kedua, peningkatan SDM. Langkah itu dilakukan dengan membuat AKN (Akademi Kepemimpinan Nasional) untuk meningkatkan kompetensi kader.

Ketiga, transformasi digital. Langkah itu untuk mendorong digitalisasi tata kelola organisasi.

Dengan mengimplementasikan empat komponen strategis ini, PBNU berharap dapat membawa perubahan signifikan dalam tata kelola organisasi, menjadikannya lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan umat. Transformasi ini diharapkan mampu menghadapi tantangan masa depan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat Indonesia dan dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES