5 Fakta Transformasi dan Strategi NU Menuju Digdaya NU
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf sedang melakukan transformasi besar-besaran untuk menjadikan NU sebagai organisasi yang lebih modern dan efisien. Dalam Rapat Pleno NU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 27-28 Juli 2024, Gus Yahya memaparkan strategi-strategi utama yang akan membawa NU menuju era baru yang disebut Digdaya NU.
Berikut adalah lima fakta penting tentang transformasi dan strategi NU menuju Digdaya NU.
Advertisement
1. Konstruksi Organisasi Layaknya Pemerintahan
Gus Yahya mengungkapkan visi untuk membangun struktur organisasi NU yang berfungsi seperti pemerintahan. "Kami ingin membangun suatu konstruksi jam'iyyah yang bisa berfungsi laksana pemerintahan dengan struktur pengurus sebagai pemerintah dan jamaah sebagai warganya," ujar Gus Yahya. Visi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas organisasi terhadap kebutuhan umat.
2. Agenda Sistematis dan Strategis
Transformasi NU mensyaratkan adanya agenda yang sistematis dan strategis. Gus Yahya menekankan bahwa agenda-agenda ini harus mampu mencerminkan strategi logis untuk menanggulangi masalah universal yang dihadapi masyarakat Indonesia dan dunia. "Agenda-agendanya harus sistematis, tidak boleh centang-perenang, dan harus mencerminkan strategi untuk menanggulangi masalah universal," jelasnya.
3. Manajemen Terstruktur dan Koheren
Sistem manajemen yang terstruktur dan koheren adalah komponen penting dalam transformasi NU. Untuk mencapai manajemen yang solid, diperlukan asesmen kompetensi terhadap kader NU yang bertanggung jawab atas badan atau lembaga di bawah naungan PBNU.
"Manajemen yang solid dan terstruktur sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap program dan kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai tujuan," tambah Gus Yahya.
4. Bikin Pengkaderan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN)
Sebagai bagian dari upaya kaderisasi dan pelatihan tingkat tinggi, NU telah menyiapkan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN). AKN bertujuan untuk melatih kader-kader NU dengan keterampilan kepemimpinan yang mumpuni. "Alhamdulillah, kita sudah menyelesaikan kisi-kisi untuk pelatihan kader tingkat tertinggi yaitu Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU," ungkap Gus Yahya.
5. Transformasi Digital melalui Digdaya NU
Transformasi digital adalah salah satu pilar utama dalam strategi NU menuju Digdaya NU. Melalui inisiatif NU Digdaya (Digitalisasi Data dan Layanan), NU berupaya mengelola organisasi secara digital, menjadikan semua urusan organisasi dapat diakses secara online. "Kita sudah selesaikan desain digital ini yang nantinya akan terus kita bangun menjadi semesta digital NU. Sehingga nanti semua urusan orang NU ada di sini. Alhamdulillah, desain dasarnya sudah jadi," jelas Gus Yahya.
Dengan mengimplementasikan kelima komponen strategis ini, PBNU berharap dapat membawa perubahan signifikan dalam tata kelola organisasi, menjadikannya lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan umat. Transformasi ini diharapkan mampu menghadapi tantangan masa depan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat Indonesia dan dunia.
Transformasi dan strategi NU yang dipaparkan oleh Gus Yahya dan Gus Ipul mencerminkan komitmen organisasi ini untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat, menuju Digdaya NU yang lebih modern dan efisien. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imam Kusnin Ahmad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |