Peristiwa Nasional

Ketua MPR RI Sebut Kehadiran Paus Fransiskus Sebuah Penghormatan Terhadap Indonesia

Rabu, 04 September 2024 - 17:11 | 15.68k
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambut Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambut Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

TIMESINDONESIA, JAKARTA –  Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan kehadiran Paus Fransiskus merupakan sebuah kehormatan dan penghormatan terhadap Indonesia.

"Ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang toleran, menjunjung tinggi kebebasan beragama, sekaligus senantiasa membuka ruang dialog antar umat beragam untuk menciptakan kehidupan yang harmonis antar umat beragama," kata Bambang usai mendampingi Presiden Joko Widodo bersama pimpinan lembaga tinggi lainnya menerima Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Advertisement

Bambang menjelaskan, isu moderasi dalam kehidupan agama telah menjadi isu global, di mana intoleransi telah menyebabkan kebebasan beragama di seluruh dunia mengalami tekanan.

Hari Toleransi Internasional setiap tanggal 16 November yang ditetapkan oleh PBB, berangkat dari kenyataan bahwa sikap intoleransi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama, adalah ancaman yang harus disikapi bersama oleh komunitas global. 

"Bagi Indonesia sendiri, kita adalah bangsa yang majemuk sejak kelahirannya, di mana penduduknya menganut 6 agama berbeda yang diakui oleh negara, serta puluhan aliran kepercayaan. Dengan kemajemukan tersebut, moderasi dalam kehidupan beragama akan menjadi faktor kunci bagi terwujudnya harmoni dan kerukunan umat beragama," jelasnya.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan moderasi dalam kehidupan beragama tidak dimaknai untuk mengabaikan ajaran nilai-nilai agama. Karena sesungguhnya nilai-nilai agama akan selalu melekat dan mewarnai dalam kehidupan keseharian, yang mengajarkan untuk menjaga hubungan silaturahmi yang harmonis dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.

"Bagi kita di Indonesia, relasi antara agama dan negara telah diatur sedemikian khas, di mana kita bukan negara agama yang berdasar pada satu agama tertentu. Tetapi kita juga bukan negara sekuler, karena negara kita adalah negara yang bersandarkan pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa," kata Bambang Soesatyo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES