Peristiwa Nasional

Dosen Sesalkan Pernyataan Sekjen Kemendiktisaintek Terkait Demo Tunjangan Kinerja

Senin, 03 Februari 2025 - 22:09 | 264.24k
Demo para dosen ASN di Jakarta, Senin (3/2/2025) menuntut kejelasan pembayaran tunjangan kinerja. (Foto: dok Sam Ardi)
Demo para dosen ASN di Jakarta, Senin (3/2/2025) menuntut kejelasan pembayaran tunjangan kinerja. (Foto: dok Sam Ardi)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernyataan Sekjen Kemendiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menanggapi aksi demonstrasi dosen ASN menuntut pembayaran tunjangan kinerja, di Jakarta, Senin (3/2/2025) dikecam oleh dosen.

Togar menyampaikan bahwa aksi demonstrasi dosen merusak marwah ASN. Lebih dari itu Togar juga menyatakan dosen harus menjaga kesantunan.

Advertisement

Bahkan, Togar meminta pimpinan perguruan tinggi untuk mengklarifikasi dosennya yang mengikuti demonstrasi.

Sam Ardi, dosen ASN Kemendiktisaintek yang juga anggota ADAKSI (Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia) Jawa Timur, menyesalkan pernyataan Togar. Dosen ahli hukum pidana ini menilai pernyataan Togar tidak menunjukkan sosok pejabat tinggi kementerian. Terlebih di era demokrasi saat ini. "Fatal dan blunder," ucap Sam Ardi yang juga ikut demo di Jakarta menyuarakan tuntutan pembayaran tunjangan dosen.

Dihubungi terpisah, Slamet Widodo, anggota Serikat Pekerja Kampus (SPK) juga menyesalkan pernyataan Togar.

Menurutnya, pernyataan Togar adalah ancaman serius demokrasi. Kebebasan berpendapat sudah dijamin oleh konstitusi. Apalagi penyampaian aspirasi melalui demonstrasi adalah bentuk alternatif terakhir, ketika terjadi kebuntuan komunikasi. 

Menurutnya, Togar, sebagai Sekjen Kemendiktisaintek, seharusnya lebih banyak mendengar dan menyerap aspirasi dosen. Bukan malah sebaliknya selalu memberikan pernyataan yang kontraproduktif dan menimbulkan polemik.

Dalam catatan Slamet, sudah dua kali, Togar membuat pernyataan yang dikecam dosen. Pertama, ketika Togar menyebut dosen ASN Kemendiktisaintek bukan pegawai kementerian. Kedua, sore tadi terkait aksi dosen. Bahkan, minggu lalu, di hari libur nasional, Sekjen Kemendiktisaintek mengeluarkan surat dinas. Dua diktum terakhir dalam surat dinas tersebut bernada ancaman bagi dosen yang akan melakukan aksi demo.

"Lebih baik, Prof. Togar saat ini dapat memperbaiki citra Kemendiktisaintek. Bayangkan dalam waktu kurang dari satu bulan, dua kali didemo oleh pegawainya sendiri," ujar Slamet, dosen berambut gondrong yang juga ikut demo di Jakarta.

Pernyataan senada juga datang dari Prof. Oscarius Wijaya, salah seorang dosen dari  Surabaya.

Prof Oscarius Wijaya mengatakan, seharusnya sebagai sekjen akan lebih bijak jika membantu perjuangan dosen yang meminta hak-nya, bukan malah membuat pernyataan yang menyudutkan para pejuang tunjanhan kinerja. Jika dibilang dosen kebablasan, maka di mana letak kebablasannya.

Bahkan Togar dulu juga pernah menandatangani petisi mogok mengajar SBM ITB di 28 Februari 2022. "Harusnya sebagai sekjen, Togar bisa mengayomi para dosen," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES