Peristiwa Geger Beras Plastik

BPPT Kembangkan Beras Tiruan

Senin, 25 Mei 2015 - 09:41 | 65.91k
Ilustrasi. Foto: plusonline
Ilustrasi. Foto: plusonline
FOKUS

Geger Beras Plastik

Kecil Besar

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, JAKARTA – Geger beras yang mengandung senyawa polivinil klorida (plastik) yang ditemukan di Bekasi, disikapi bijak oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Bahkan BPPT sendiri juga telah mengembangkan beras tiruan atau beras analog.

Namun beras tiruan ini jauh beda dengan beras yang mengandung plastik. Beras analog buatan BPPT ini menyehatkan dan tidak mengandung bahan kimia seperti beras plastik. Bahan baku beras ini dibuat dari 100 persen bahan lokal.

Advertisement

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) Listyani, Senin (25/5) menjelaskan, beras tiruan buatan BPPT ini berbahan baku jagung, ubi kayu dan sagu.

’’Pokoknya dijamin aman, bahkan mempunyai manfaat kesehatan seperti indeks glikemik  rendah,” kata Listyani.

Ditambahkan, beras analog buatan BPPT ini menggunakan bahan  baku lokal. Sehingga  mengurangi ketergantungan akan pangan impor, termasuk  impor beras.

Apa bedanya dengan beras plastik yang beredar?

’’Jelas jauh. Sama sekali berbeda,’’ tegas Listyani.

Listyani menjelaskan,  beras plastik yang ditemukan di Bekasi mengandung polivinil klorida. Yakni produk okimia yang bila dikonsumsi tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia. Bahkan bisa menimbulkan reaksi penolakan dari dalam tubuh.

Karena itu beras tersebut berbahaya. Dalam jangka pendek bisa menyebabkan keracunan. Sedang dalam jangka panjang akan merusak organ-organ tubuh seperti ginjal dan organ pencernaan.

Sedang beras tiruan yang dikembangkan BPPT aman dikonsumsi. ’’Tidak ada bahan kimianya,’’ tegas Listyani.

Sebelumnya diberitakan, beras pastik beredar di Bekasi. Hasil analisa PT Sucofindo, beras buatan tersebut selain mengandung polivinil klorida, juga mengandung bahan bersifat plastisizer plastik sepertibenzyl butyl phtalate (BBT), Bis 2-ethylhexyl phtalate (DEHP), dan diisononyl phtalate (DNIP). Ketiga bahan tersebut merupakan pelembut yang biasa digunakan bersamaan dengan polivinil klorida (polyvinyl chloride). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : BPPT

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES