TIMESINDONESIA, MALANG – Islam Moderat seharusnya bisa menjadi kekayaan dan kekuatan Indonesia untuk disalurkan kepada umat muslim di dunia. Hal ini disampaikan ketua panitia perhelatan akbar International Confrence of Islamic Scholars (ICIS) lokal UIN Malang, Zainal Habib.
"Pemikiran Islam Moderat ini bisa menjadi kekuatan Indonesia sebagai upaya mewujudkan perdamaian global," ujarnya saat dihubungi MALANGTIMES, Kamis (19/11/2015).
Advertisement
Menurutnya, Islam Moderat sebagaimana pemikiran yang ditegakan salah satu Guru Bangsa dan juga Presiden RI ke-4, KH. Abdurahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur ini mengajarkan Islam tidak hanya sebatas tekstual saja tapi juga kontekstual.
"Pemahaman ini sangat penting bagi upaya mewujudkan sikap saling memahami dan menghormati antar umat berkeyakinan serta menciptakan perdamaian ditengah-tengah masyarakat berbangsa dan bernegara," terangnya.
Zainal menambahkan, dalam banyak kasus konflik keagamaan seringkali diawali dari salah penafsiran ajaran agama yang terlalu kaku.
"Ajaran yang terlalu kaku ini memang merujuk ajaran agama hanya pada teks-teks keagamaan saja, sehingga dengan mudahnya suatu individu atau kelompok akan saling menyalahkan jika memiliki pandangan berbeda," pungkasnya.
Perhelatan ICIS yang akan diaelenggarakan di UIN Maulana Malim Ibrahim, Malang, 23-25 November mendatang akan mengangkat tema besar yakni 'Menegakan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin'. Dalam pembahasannya, akan diundang tokoh dan pakar agama, negarawan, ilmuwan dan juga tokoh masyarat dari 32 negara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Sumber | : = |
