Omah Munir Tempat Belajar Perjuangan HAM di Indonesia

TIMESINDONESIA, BATU – Omah Munir, merupakan tempat untuk mengenang sosok perjuangan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir. Rumah yang terletak di jalan Bukit berbunga Desa Sidomulyo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu ini mengajarkan mengenai perjuangan keadilan di Indonesia.
Omah Munir tampil dengan sederhana. Saat masuk, di halaman depan terdapat taman kecil dengan sebuah kursi.Di taman itu juga ada bendera Merah Putih, dan tepat di depan rumah terdapat ukiran patung Munir.
Advertisement
Saat memasuki Omah Munir tersebar memoriam perjuangan HAM yang dilakukan oleh Munir, berbagai poster tentang pelanggaran HAM dan upaya untuk mencarian keadilan di Indonesia memenuhi dinding rumah seluas 250 meter persegi tersebut.
Di dinding itu juga terdapat cerita sebelum terbunuhnya Munir 7 September 2004 di dalam pesawat dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda. Selain patung setengan dada Munir, di dalam Omah Munir itu juga terdapat patung Marsinah, seorang buruh pejuang keadilan yang dibunuh oleh negara.
Beberapa peninggalan Munir seperti sepatu, baju, hingga rompi anti peluru yang pernah digunakan Munir ikut terpajang di dalam Omah Munir, hal itu seolah membawa kita merasakan perjuangan berat yang dilakukan Munir.
Pada dinding sebelah kiri, terdapat juga sketsa wajah orang-orang yang dianggap hilang pada masa 1998, seperti Wiji Thukul yang hilang 10 Januari 1998.
Disini pengunjung juga bisa belajar tentang perjuangan HAM. Lebih masuk kedalam Omah Munir terdapat rak berisi ratusan buku yang bisa dibaca oleh pengunjung.
Suciwati, yang juga istri almarhum Munir mengatakan jika dalam museum HAM pertama di Indonesia ini pengunjung diajarkan perjuangan, bukan kesedihan.
"Disini bisa mengajarkan tentang perjuangan keadilan agar terus ditegakan," ujarnya kepada BATUTIMES, Sabtu (24/11/2015) lalu.
Setiap harinya, banyak pengunjung yang datang ke museum HAM ini, baik dari anak sekolah juga mahasiswa. Mereka belajar dan mencoba memahami penegakan HAM di Indonesia.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |