Fasilitas Umum di Kota Malang Belum Ramah untuk Kaum Difabel

TIMESINDONESIA, MALANG – Tutik Maharani, anggota Forum Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus Kota Malang, menilai banyak fasilitas umum di Kota Malang masih kurang ramah bagi kaum disabilitas terutama penyandang tuna daksa.
Menurut Tutik, masih banyak yang belum memahami kebutuhan disabilitas pada saat pembuatan fasilitas umum. Akibatnya banyak fasilitas yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan bahkan berbahaya terutama tuna daksa di merupakan orang yang memiliki keterbatasan fisik.
Advertisement
"Tuna daksa di Kota Malang masih sulit menggunakan fasilitas umum, seperti transpotasi yang belum menyediakan tempat khusus untuk mereka," kata Tutik, dalam Seminar Komunikasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus dalam rangkaian peringatan hari Disabilitas di gedung PKK Kota Malang, Sabtu (12/12/2015).
Selain fasilitas umum yang kurang, Rini menyebutkan di bidang pendidikan, keberadaan sekolah luar biasa (SLB) masih minim. Keluhan para penyandang disabilitas terkait hak dan kebutuhan untuk pendidikan pun masih belum terpenuhi.
"SLB Kota Malang masih terbatas, terlebih di sekolah negeri yang masih belum bisa menyerap seluruh siswa tuna daksa," tambahnya.
Tutik menambahkan, sekolah negeri yang menerapkan pendidikan inklusi hanya menerima siswa tuna daksa ringan, sedangkan siswa yang memiliki tuna daksa berat masih jarang ada sekolah yang mau menerima.
"Ini yang menyebabkan akses pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus masih kurang," tambahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : = |