
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Segala daya upaya Suharijono (55) untuk menemukan Erri Indra Kautsar (20) yang tergabung dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terus dilakukan.
Salah satunya adalah mendatangi asrama Transito milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan di jalan Margorejo, Surabaya yang digunakan sebagai tempat penampungan 373 anggota Gafatar.
Advertisement
Erri Indra Kautsar adalah mahasiswa PENS ITS yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak 17 Agustus 2015 lalu, karena bergabung dengan Gafatar.
Kepada SURABAYATIMES, Suharijono mengatakan, jka memang hari ini tidak bisa menemukan Erri, ia akan meminta bantuan kepada aparat dan pemerintah, baik Pemprov maupun Pemkot.
"Saya juga akan optimalkan diri untuk mencarinya sendiri. Saya tidak akan berhenti mencari keberadaan Erri," ujarnya, Sabtu (23/1/2016).
Suharijono menjelaskan, berdasarkan pelacakan yang dilakukan aparat terkait, putra keduanya ini terakhir berada di Kawasan Industri Makasar (KIMA).
"Namun berdasarkan track sinyal handphone, Erri berada di Pontianak dan belum ada laporan akan kemana. Ada kemungkinan dia sudah ada di Malaysia Timur, karena sudah memiliki pengalaman ke Kuala Lumpur, Malaysia," terangnya.
Suharijono menambahkan putra keduanya ini juga menyimpan buku panduan Gafatar yang berisi dilarang berzina, membunuh tanpa hak, tidak boleh berdusta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |