Peristiwa

Pemkot Malang Akan Bentuk Polisi Taman

Rabu, 27 Januari 2016 - 16:45 | 46.31k
Ilustrasi kantor pemkota malang (Foto: nasional.tempo)
Ilustrasi kantor pemkota malang (Foto: nasional.tempo)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Taman Tugu Kota Malang sudah kali kedua menjadi tempat ajang mesum. Aksi tersebut dilakukan oleh pasangan muda-mudi. Melihat aksi tak senonoh itu, pemerintah Kota Malang berencana akan membentuk polisi taman, yang khusus menjaga, mengawasi dan merawat taman dari kerusakan.

"Atas nama pemerintah Kota Malang, saya mengucapkan terima kasih, karena telah diingatkan. Kedua, saya mohon maaf. Karena hal ini sudah kejadian yang kedua kalinya," jelas Wakil Walikota Malang, Sutiaji, kepada MALANGTIMES, melalu sambungan telepon, Rabu (27/1/2016).

Advertisement

Menurut politisi PKB itu, Pemkot Malang bukan tidak menghiraukan dua kejadian mesum yang diunggah nitezen di media sosial itu. Tapi Pemkot juga sudah banyak melakukan pengawasan di banyak taman, tak hanya di taman Tugu Kota Malang.

Untuk mencegah kembali aksi mesum beber Sutiaji, Pemkot Malang akan segera membentuk polisi taman. "Namun, dibentuknya polisi taman itu, bukan untuk mengawasi aksi mesum. Tapi menjaga keamanan taman, jika ada pihak yang akan merusak taman," katanya.

Selam ini tegas Sutiaji, memang sudah ada polisi taman. Namun, tugasnya di malam hari. "Selama ini, sudah ada polisi. Kerjanya malam-malam. Dan itu sudah sering menangkap orang yang melakukan aksi mesum. Tapi, karena bukan Satpol PP, tidak bisa buat sanksi tipiring," katanya.

Selain itu, polisi taman yang sudah ada dinilai masik kurang. Tidak ada yang bertugas di siang hari. Yang ada hanya polisi taman untuk malam hari. "Untuk sementara, kita akan meminta anggota Satpol PP mengawasi di siang hari. Jika ketahuan aksi mesum, biar langsung disanksi tipiring," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : =

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES